bontangpost.id – Langkah penanganan banjir dilakukan oleh Pemkot Bontang. Salah satu bentuknya dengan memecah debit air dari hulu sebelum menuju ke laut. Salah satu perhatian Wali Kota Bontang Basri Rase ialah pengaktifan kembali Sungai Dahlia. Sungai ini ditutup sejak beberapa tahun lalu. Sehingga terkesan kering. Hanya ketika debit air tinggi sungai ini baru dilalui limpasan air.
Dalam waktu dekat Basri akan meminta untuk penutup sungai ini dibuka. Sehingga debit air yang saat ini masuk daerah aliran sungai (DAS) Bontang terbagi. “Ini masih dikaji oleh OPD terkait,” kata Basri.
Nantinya bantaran sungai ini akan diisi oleh taman. Konsep ini diterapkan oleh Pemkab Banyuwangi. Sebelumnya pemantauan lapangan sudah dilakukan pada Agustus tahun lalu. Bersama pejabat Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPRK, dan DKP3.
Ia menilai beberapa tahun ini upaya yang bisa dilakukan ialah melakukan normalisasi sungai. Sebab masterplan penanganan banjir baru rampung di akhir tahun lalu. Namun demikian, politikus PKB ini memandang ketinggian banjir tidak separah sebelumnya.
“Warga Api-Api ada yang mengatakan kalau dulu ketinggian air di rumahnya itu sampai selutut sekarang sebatas mata kaki. Artinya ada penurunan,” ucapnya.
Basri pun menyadari bahwa penanggulangan banjir dilakukan dengan tiga tahap. Jangka pendek seperti yang dilakukan saat ini. Selain normalisasi, bantaran sungai juga dilakukan penurapan. Kemudian jangka menengah ialah pembuatan polder di sejumlah titik. Jangka panjangnya yaitu pembuatan Bendungan Suka Rahmat.
Konon jangka panjang ini masuk dalam tahapan penyusunan feasibility studi (FS) dari Pemprov Kaltim. Berdasarkan data di sistem informasi rencana umum pengadaan (Sirup) nilainya mencapai Rp 1,2 miliar. “Kalau bendungan Suka Rahmat itu wewenang Pemprov karena antara Kutim dan Bontang,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post