bontangpost.id – Penanganan banjir di Kota Taman masih terus dinanti masyarakat. Mengingat, ketika hujan turun, warga dibuat waswas, air masuk ke permukiman.
Salah satu upaya meminimalisasi banjir agar tidak merendam permukiman warga, yakni dengan membuat pintu air. Pintu air yang mulai dikerjakan Rabu (1/12/2021) kemarin, dibangun di wilayah Kelurahan Api-Api. Mengingat, kelurahan ini merupakan wilayah yang warganya paling banyak terdampak banjir.
Diungkapkan Lurah Api-Api Hadha Sulistiyono, pintu air tersebut dibangun di Jalan Pattimura, tepatnya perbatasan RT 33 dan RT 14. Pintu air itu nantinya memiliki kedalaman sekitar 4 meter, dengan lebar 3 meter.
“Kami sudah tinjau lokasi. Nanti di sekitar pintu juga akan disiring, jadi meminimalisasi air masuk ke permukiman,” ujarnya kepada bontangpost.id.
Diketahui, dari 42 RT di Kelurahan Api-Api, 36 di antaranya terdampak banjir. Terakhir, pada awal November lalu, dari 17 ribu warga Api-Api, 6.200 menjadi korban banjir. “Ketinggiannya bahkan sampai satu meter lebih yang paling parah,” sebutnya.
Rata-rata memang warga Api-Api, tinggal di daerah bantaran sungai, untuk itu dikatakan Hadha, sejumlah upaya bakal dilakukan dalam menangani banjir. Normalisasi sungai, hingga pembangunan siring lanjutan juga tengah diupayakan. “Kalau di RT 33 juga ada tanggul, itu swadaya masyarakat, mudah-mudahan lah pintu air ini bisa membantu mengurangi warga yang terdampak banjir,” katanya.
Sementara, Kasi Pemeliharaan Jaringan Sumber Daya Air Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang Kota (PUPRK) Bontang Ardi menyebut, pembangunan pintu air ini sudah masuk tahap penggalian pondasi, selanjutnya akan dilakukan pemancangan.
Pintu air itu dijelaskan Ardi, terbuat dari baja. Fungsinya, jika air meluap, maka dilakukan penutupan oleh petugas, sehingga bisa menghambat masuknya air ke permukiman warga.
“Bentangan hampir 3 meter, kami buatkan 3 pintu,” ujarnya.
Pintu air tersebut nantinya akan dijaga petugas. Petugas yang ditunjuk merupakan warga sekitar. Mengingat, warga di sekitar pintu air lebih paham kondisi, pengontrolannya dapat lebih mudah dilakukan. “Kalau hujan deras, air sungai mulai tinggi, mereka bisa memantau, kapan seharusnya pintu air itu segera ditutup,” jelasnya.
Adapun pengerjaannya ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Pembangunan pintu air menggunakan dana APBD Perubahan, senilai Rp 200 juta dengan sistem PL (penunjukan langsung). Terdiri dari pembuatan pintu air, serta perbaikan siring di sekitar pintu dengan panjang 11 meter dan lebar 3 meter. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: