BONTANG – Kelanjutan kerja sama antara Pupuk Kaltim dengan Mitsubishi Heavy Industries (MHI) diaplikasikan melalui pelatihan operator untuk pabrik Amonia dan Urea selama 10 hari. Pelatihan resmi dibuka pada Senin (19/11) lalu di Ruang B1, Gedung Diklat Departemen Learning Center Pupuk Kaltim.
Menghadirkan GM Operasi 1 Robert Sarjaka, serta GM SDM Jojok Wido Harjoso. Sementara, Manager Learning Centre, Tathit Surya Arjanggi dalam laporannya menjelaskan, pelatihan tersebut akan berlangsung selama 10 hari, terhitung 19 November hingga 30 November mendatang. Pelatihan diikuti 14 peserta dari Mitsubishi Heavy Industries Engineering, serta melibatkan bagian internal Pupuk Kaltim dari Kompartemen Operasi sebagai instruktur.
Sasaran dalam pelatihan ini akan mempelajari terkait proses pembuatan pupuk, unit operasi, proses desain dan bagaimana hal itu mempengaruhi pengoperasian pabrik. “Secara garis besar pelatihan ini akan membahas tentang Ammonia Unit Operations dan Urea Unit Operations,” ucap Tathit.
Pada kesempatan itu, Robert Sarjaka menambahkan, Pupuk Kaltim telah menerima banyak penghargaan di bidang produksi dan keselamatan kerja, berasal dari dalam dan luar negeri. Penghargaan yang diperoleh Pupuk Kaltim membuktikan bahwa perusahaan ini memiliki banyak karyawan handal di bidangnya dan siap menjadi pembicara pelatihan. Selain itu produsen pupuk urea terbesar di Indonesia ini juga memiliki fasilitas dan infrastruktur pelatihan lengkap.
“Kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang di Pupuk Kaltim. Semoga Anda (peserta pelatihan, Red.) senang selama tinggal dan belajar di Bontang. Kami juga berterima kasih atas kepercayaan Mitsubishi Heavy Industries untuk melakukan pelatihan amoniak dan urea bagi karyawan pabrik di Uzbekistan,” tutur dia.
Selama berada di Pupuk Kaltim, intruktur perusahaan akan memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk mengoperasikan pabrik secara maksimal. Adapun materi pelatihan terkait pengetahuan tentang pabrik urea dan amoniak yang meliputi philosophy procces, operasi normal, start up, shutdown, troubleshooting, HRU, UFC dan penyimpanan. Menerapkan metode pembelajaran dengan presentasi, diskusi dan plant tour.
Tambah Robert, target yang harus dicapai melalui pelatihan ini, peserta harus memahami proses operasi pabrik amoniak dan urea setelah menjalani pelatihan. Oleh karena itu, instruktur dan peserta dapat bekerja sama dengan baik sehingga tujuan dari pelatihan ini tercapai. “Kami berharap kolaborasi yang telah terjalin antara MHI dan Pupuk Kaltim dapat ditingkatkan dan dilanjutkan pada kesempatan berikutnya,” harap dia.
Di tempat sama, Delegasi MHI dan Uzbekistan, Toshiya Akiba mengaku sangat senang terselenggaranya pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat penting untuk diikuti dan dipahami. “Berharap semoga peserta pelatihan dapat mengetahui mengenai kegiatan operasional perusahaan, utamanya dalam mengelola pabrik urea dan amoniak. Terima kasih kepada Pupuk Kaltim yang telah menyelenggarakan kegiatan ini,” ucap Toshiya.
Akihito Otani salah satu peserta training dari Jepang mengatakan saat ini ia juga sedang membangun dan mengoperasikan pabrik urea dan amoniak. Pelatihan ini sangat penting diikuti untuk mengetahui bagaimana mengoperasikan pabrik kimia dengan aman dan efisien. “Bagi kami orang-orang yang mendirikan pabrik kimia baru di Uzbekistan, training ini sangat penting. Kami berharap Pupuk Kaltim dapat mengajari kami cara mengoperasikan pabrik kimia yang besar,” tutup dia. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: