bontangpost.id- Radhi, anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) naik ke podium seluas 2×2 meter. Dari atas sana, ia melantunkan ayat suci Alquran. Surah At-Taubah. Suaranya menggema. Memenuhi udara. Tak panjang dibacakan. Hanya beberapa ayat. Namun cukup menentramkan setiap mereka yang menghadiri kegiatan Sabtu (11/7/2020) pagi yang cerah itu.
Surah At Taubah yang dibawakan Radhi merupakan penanda dimulainya acara peletakan batu pertama pembangunan Masjid Ad Dakwah. Digelar di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pembangunan Masjid Ahmad Aznem mengatakan kelak masjid garapan ormas islam Muhammadiyah Bontang ini memiliki bangunan 3 tingkat. Dengan beberapa pilar, dan akan didominasi warna khas Muhammadiyah yakni cokelat. Masjid dibangun di atas tanah 30×25 meter, yang kesemuanya merupakan tanah wakaf anggota Muhammadiyah. Di antaranya anggota sepuh, H Rusdi.
“Alhamdullilah, tanah merupakan tanah wakaf. Dan sudah ada sertifikat kalau tanah telah diwakafkan,” ungkap pria yang juga menjabat kepala Dinas Ketenagakerjaan itu.
Lebih jauh Aznem mengatakan, awalnya anggaran pembangunan masjid mencapai Rp 6,5 miliar. Yang mana, Pemkot Bontang siap menyokong Rp 3 miliar. Dana bersumber dari anggaran murni. Lantaran pandemi melanda, sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri, dilakukan rasionalisasi. Anggaran pembangunan masjid pun terdampak. Pemkot komitmen membantu. Namun sementara baru bisa Rp 1,3 miliar.
“Masih kurang sekitar Rp 4 miliar. Tapi insha Allah, karena niatan kami baik. Semoga semua dilancarkan,” ujar Aznem yang ditimpali ucapan amin oleh hadirin.
Sementara, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menjelaskan, kendati bantuan dana untuk pembangunan masjid ikut terguncang lantaran pandemi, pihaknya berjanji mendukung pembangunan masjid hingga rampung.
“Karena kami membawa semangat religius, insha Allah dimudahkan,” ujar Wali Kota Neni bersemangat.
Dari laporan Kadis PUPRK Bontang Tavip Nugroho yang ia terima, pembangunan masjid sudah ditender. Bila tak ada aral, dua pekan lagi bisa dimulai.
Usai sambutan, acara kemudian beralih pada peletakan batu pertama. Wali Kota Neni menjadi orang pertama yang berkesempatan meletakkan batu, lantas membalutnya dengan adonan semen. Kesempatan selanjutnya Kapolres Bontang AKBP Boyke Karel Wattimena, Ketua NU Bontang Kamilan. Lalu Wali Kota Bontang periode 2001-2011, Andi Sofyan Hasdam. Perwakilan ahli waris. Dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bontang Mardi Rahardjo. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: