bontangpost.id – Setelah sepatu dan seragam, kini giliran bantuan tas gratis mulai memasuki tahap lelang. Tas sekolah tersebut merupakan bagian dari program paket seragam gratis sesuai visi misi pemerintahan Basri Rase-Najirah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang Saparudin mengatakan seluruh peserta didik baru jenjang SD dan SMP negeri maupun swasta menerima bantuan ini.
Kata dia, untuk pengadaan tas pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 miliar. Adapun, pemberian paket seragam, tas dan sepatu nantinya serentak disalurkan ketika semua siswa sudah aktif di tahun ajaran baru.
“Teknisnya seperti apa nanti dilihat kondisinya. Ini saja kan masih lama prosesnya,” ucapnya, Jumat (1/7/2022).
Disinggung soal jumlah siswa yang akan menerima bantuan tersebut, Sapar belum bisa menyebutkan. Sebab jumlah yang terdata saat ini pasti akan mengalami perubahan dari kuota PPDB yang disediakan.
“Dari kuota yang disediakan, ada saja sekolah yang tidak memenuhi kuota PPDB tersebut. Jadi angkanya kami masih menunggu seluruh sekolah menginput,” sambungnya.
Sementara itu, saat ditanya apakah pengerjaan tas tersebut melibatkan perajin lokal, Sapar menuturkan semua tergantung pemenang lelang. Asal memiliki merek yang terdaftar di Kemenkumham.
“Kalau menggunakan merek orang bisa kena tuntut. Dan itu sudah pernah terjadi di daerah lain. Sementara membeli harus punya merek,” kata Saparudin.
Ia menjelaskan pengerjaan seragam berbeda karena bahan dasar kain hanya memerlukan uji laboratorium. Tergantung spesifikasi yang diinginkan. Sementara sepatu dan tas harus ada merek yang terdaftar.
Faktor itulah yang membuat pihaknya menggunakan skema lelang terbuka. Menurutnya peserta lelang tidak bisa dibatasi atau bersifat umum.
“Kebijakan ini akibat terhalang hak kekayaan intelektual. Termasuk merek dagang dan hak paten di dalamnya. Untuk itu kami berhati-hati,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post