bontangpost.id – Pemkot Bontang mewacanakan pembukaan operasional Pelabuhan Loktuan untuk penumpang. Tepatnya pada 24 Maret mendatang. Namun penumpang tidak serta-merta hanya bermodal membeli karcis. Sebab PT Pelni memberlakukan syarat tambahan yakni mengantongi hasil pemeriksaan negatif rapid antigen.
Perwakilan PT Pelni Cabang Samarinda Syarif Hidayat menjelaskan sanksi bagi penumpang yang tidak memenuhi ketentuan tersebut. Berupa penurunan dari kapal. Termasuk jika masa berlaku pemeriksaan itu telah kedaluwarsa. “Kami akan lakukan pengecekan. Jika tidak mengantongi atau limit berlakunya habis, tidak bisa ikut diberangkatkan,” kata Syarif Hidayat.
Diketahui masa berlaku pemeriksaan rapid antigen ialah maksimal tiga hari sebelum keberangkatan. Sehingga transaksi penjualan tiket baru dibuka umumnya H-2 jelang berlayar. “Jika ada agen yang menjual sebelum ketentuan maka dapat teguran. Dasarnya apa? Karena penumpang harus menunjukkan hasil pemeriksaan,” ucapnya.
Nantinya pemeriksaan dipastikan bakal berlapis. Penumpang akan dicek pertama ketika memasuki ruang tunggu pelabuhan. Kemudian dilakukan validasi oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Pun demikian saat berada di dek, awak buah kapal dan tim satgas Covid-19 juga akan memeriksa ulang.
“Kapal tipe 500 dan 1.000 penumpang ada mantri,” tutur dia.
Lantas bagi penumpang dengan status demikian tidak perlu khawatir. Sebab tiket yang sudah dibeli dapat dilakukan re-fund. Namun jika penumpang bisa mengusahakan untuk melakukan pemeriksaan dipersilakan.
“Kalau tidak bisa kami (Pelni) kembalikan 100 persen harga tiketnya,” terang pria yang akrab disapa Ujang ini.
Tak hanya itu, penumpang juga diwajibkan mengisi surat keterangan sehat. Formulir ini akan dibagikan oleh PT Pelni sebelum keberangkatan. Iamenjelaskan identitas yang tercantum dalam hasil pemeriksaan rapid antigen, tiket, surat pernyataan, dan KTP harus sama. Menghindari proses manilpulasi data.
Syarat ini dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Bagi penumpang di tempat tujuan nanti jika masa berlaku pemeriksaan habis tidak perlu cemas. Kondisi ini kerap terjadi di setiap pelayaran. Karena masa berlaku yang terbatas.
“Terpenting tidak turun ketika kapal singgah di beberapa pelabuhan sebelum lokasi kedatangan yang dituju,” paparnya.
Kondisi ini menyebabkan pemantauan animo penumpang belum terlihat. Meski, Pelni menyebut banyak calon penumpang yang telah meminta informasi. Rencananya kapal yang masuk pertama ialah KM Egon. Datang di hari tersebut sekira 14.00 Wita.
Diprediksi mobilitas penumpang memakan waktu dua jam. Tepat 16.00 Wita kapal dijadwalkan bertolak dari Pelabuhan Loktuan. Tujuan pelayarannya ialah Pare-Pare, Batu Licin, Surabaya, Lembar, dan Waingapu. Hanya 50 persen dari total kapasitas yang terakomodasi. KM Egon hanya bisa mengangkut 250 penumpang di pembukaan pelayaran selama pandemi ini. Dari total muatan 1.000 penumpang. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: