Perjuangan hidup Ade Ruswanto tak seperti teman sebayanya. Kondisi ekonomi orang tuanya yang kurang mampu, membuat dia harus gigih menjalani hidup demi tetap bisa melanjutkan sekolah.
Bambang, Bontang
PELAJAR kelahiran Ciamis, 27 Agustus 1998 itu bukanlah anak asli Bontang. Namun sejak 3 tahun terakhir, Ade menghabiskan waktunya untuk menimba ilmu di Kota Taman. Dia “hijrah” dari daerah asalnya, Kaubun Sangkulirang menuju Bontang sesaat setelah lulus dari bangku SMP.
Kondisi ekonomi orang tuanya yang saat itu sudah tak mampu lagi membiayai sekolah, membuat dia harus memutar otak. Ayahnya sehari-hari sebagai seorang petani, sedangkan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga (IRT). Tak ingin sekolahnya terputus, dia pun akhirnya nekat pindah ke Bontang. “Awalnya tahu Bontang dari seorang teman. Katanya di Bontang ada panti yang bisa membantu membiayai sekolah.” ujarnya.
Mengetahui ada secercah harapan untuk melanjutkan pendidikan di Kota Taman, Ade pun berusaha keras agar bisa datang ke Bontang. Namun karena tak memiliki biaya untuk berangkat, akhirnya anak dari pasangan Gimin dan Sugiarti itu pun harus rela bekerja dengan orang lain agar bisa mendapatkan uang. “Saat itu kerja panen sawit. Upahnya saya gunakan untuk sewa travel ke Bontang,” ucap anak ke empat dari enam bersaudara itu.
Sesampainya di Bontang, dia akhirnya diterima di Panti Asuhan Putra Mawadatullah yang beralamatkan di Jalan Gamelan RT 15 Kampung Jawa, Kelurahan Bontang Baru. Setelah tinggal di panti asuhan yang merupakan naungan Muhammadiyah itu, Ade bisa melanjutkan sekolahnya di SMK Muhammadiyah Bontang yang lokasinya berada di komplek panti asuhan tersebut. Segala kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah pun diberikan oleh Panti Asuhan Mawadatullah. Selain belajar, di Panti Asuhan dia juga aktif mengikuti pembinaan maupun kegiatan keagamaan.
Sampai akhirnya, tibalah pengumuman adanya proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) yang disebar ke sekolah-sekolah, termasuk SMK Muhammadiyah. Mengetahui adanya seleksi itu, Ade pun langsung memutuskan untuk mendaftar. Berbagai tes dia lalui, sampai akhirnya bisa lolos. Dan di momen upacara detik-detik peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia yang dilaksanakan Jumat (17/8) kemarin di Stadion Taman Prestasi Bontang Lestari, Ade berhasil menjalankan amanahnya dengan baik sebagai pasukan 17.
“Senang dan bangga rasanya bisa lolos di Paskibra ini. Padahal persiapan saya sangat minim saat itu. Namun saya tak patah semangat. Motivasi saya ingin membuat kedua orang tua saya bangga,” paparnya.
Kini, setelah Ade menyelesaikan tugasnya, dia pun ingin kembali fokus belajar dan berlatih. Ke depan, dia memiliki cita-cita besar, yaitu ingin menjadi tentara. Motivasinya menjadi tentara pun juga mulia, yakni ingin membela NKRI. Diakui Ade, menjadi tentara merupakan cita-citanya sejak kecil. Keinginannya itu juga semakin mantap setelah sering melihat kiprah TNI, utamanya prajurit Kodim 0908/BTG dalam kesehariannya.
“Semoga bisa jadi tentara nanti. Biar bisa membanggakan kedua orang tua,” pungkasnya. (***)
Tentang Ade
Nama : Ade Ruswanto
TTL : Ciamis, 27 Agustus 1998
Alamat : Panti Asuhan Putra Mawadatullah, Kampung Jawa, Bontang Baru
Ortu : Gimin-Sugiarti
Riwayat Pendidikan :
- SD 008 Kaubun, Sangkulirang
- SMP Negeri 4 Kaubun, Sangkulirang
- SMK Muhammadiyah Bontang (Saat ini)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: