BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menghadiri seminar semangat enterpreneurship 2019 yang digelar Badak LNG, Senin (27/8/2019) di Gedung MPB Badak LNG. Ia mengapresiasi wirausahawan muda di Bontang yang didominasi pelaku usaha makanan dan minuman.
Kegiatan tersebut bertemakan “Mencetak 1001 Pengusaha Muda Bontang”, mendatangkan Gisneo Pratala, pendiri sekaligus Ketua Bukasuara yang juga aktif sebagai Direktur Teknologi PT Garuda Tauberes Indonesia.
Neni dalam sambutannya mengatakan, jumlah pelaku ekonomi di Bontang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang sejumlah 20.792 wirausaha. Standar kewirausahaan sebuah negara sebanyak 2 persen. Namun bukan seberapa banyak jumlahnya, melainkan impact dari sebuah wirausaha. Keberhasilan yang dicapai para pelaku ekonomi.
“Alhamdulillah, pertumbuhan wirausaha di Bontang saat malam hari, kurang lebih hampir 75 persen pelaku usaha dari makanan dan minuman. Sisanya industri dan lain sebagainya,” katanya.
Hal itu menjadi tantangan untuk Pemkot Bontang dalam rangka mengurangi pengangguran di Bontang. Masyarakat Bontang pun tidak boleh terlena dengan mengharapkan dapat bekerja di perusahaan. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, sangat membantu orang lain.
Bonus demografi sendiri adalah ketika usia produktif dapat memberikan bantuan kepada usia non-produktif. Usia antara 15 – 64 tahun. Sesuai dengan visi Pemkot Bontang, menjadikan Bontang sebagai kota maritim, tetap berkebudayaan industri yang bertumpu pada sumber daya manusia, lingkungan yang baik untuk kesejahteraan masyarakat.
“Bontang tidak punya sumber daya alam, kita hanya sebagai daerah pengelola. Suatu saat sumber daya alam sifatnya akan habis (unrenewable resources) dan kita harus punya wirausaha muda. Usaha di era digitalisasi menjadi peluang membuka usaha,” ujarnya.
Lanjut Neni, dengan adanya kemajuan teknologi memudahkan wirausaha untuk mencuri peluang. Meminimalisir banyak modal untuk membuka atau menyewa ruko. Dengan adanya teknologi 4.0, ia berharap tidak ada lagi pelaku usaha yang ketinggalan.
Seminar ini pun erat hubungannya dengan peningkatan capacity building bagi para pelaku ekonomi, wirausaha muda Bontang, dan pemberian pendampingan. “Yang paling penting memberikan pendampingan, jangan dilepas. Berapa pun banyaknya kalau tidak ada pendampingan, impact-nya tidak maksimal. Keberadaan perusahaan seharusnya memberikan manfaat untuk kita,” ucapnya.
Tampak hadir pula Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Abdu Safa Muha, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UMKM (Diskopdag-UMKM) Asdar Ibrahim, Sekretaris Dinas Pendidikan Anwar Sanusi, hingga perangkat daerah terkait lainnya. (Rera Annorista/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: