Neni Evaluasi Harga dan Stok Komoditi

PANTAU HARGA: Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni dan dinas terkait memantau harga dan stok komoditi di Pasar Rawa Indah Sementara, menjelang datangnya bulan suci Ramadan, Rabu (17/5) kemarin. (HUMAS PEMKOT BONTANG)

 

Pasca Kenaikan Harga Telur Jelang Ramadan

BONTANG – Jelang hadirnya bulan suci Ramadan, terdapat beberapa harga komoditi yang merangkak naik. Salah satunya telur yang mengalami kenaikan harga. Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni pun melakukan evaluasi harga dan stok untuk memastikan persediaan aman.

“Ini dua pekan sebelum Ramadan saya cek harga dan persediaan, tetapi untuk bawang stabil saja, yang naik itu telur,” jelas Neni usai sidak ke Pasar Rawa Indah didampingi dinas terkait, Rabu (17/5) kemarin.

Dijelaskan, harga telur mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 42 ribu menjadi Rp 45 ribu untuk telur jumbo. Serta Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu untuk telur sedang. Menurut Neni, kenaikan tersebut masih terbilang stabil dan inflasi masih terkendali. “Saya juga menanyakan stok, dan Alhamdulillah stok banyak sampai Idulfitri,” ungkapnya.

Neni mengatakan, sebenarnya Pemkot Bontang memiliki tim pemantau inflasi daerah. Karena pasar saat ini masih sementara, sehingga di pasar yang baru nanti, Neni meminta terdapat harga pasar seperti tag line. “Jadi kami bisa menilai inflasi di Bontang,” ujarnya.

Tujuan dia melakukan sidak atau evaluasi harga dan stok barang pun untuk memantau inflasi. Jika dari transportasi mengalami kenaikan maka dikomunikasikan dengan baik. Sementara untuk subsidi harga, selama ini Pemkot Bontang tak pernah melakukannya. “Kalau pantau transportasi itu tugas kami, supaya lancar dan tidak ada hambatan serta memudahkan di pelabuhan,” terang Neni.

Neni juga berencana tujuh hari sebelum Ramadan akan mengevaluasi kembali harga dan stok komoditi di pasar. Karena dikhawatirkan ada yang menimbun barang-barang dan menyebabkan stok sedikit.

Tak hanya itu, Neni juga mendengarkan keluhan dari para pedagang salah satunya atap pasar yang bocor. Merespon hal itu, Neni meminta dinas terkait untuk melihat dan memperbaikinya. “Dari delapan titik yang bocor, sudah tujuh titik yang diperbaiki,” pungkasnya.(mga)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version