BONTANG – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengimbau warga yang telah mengikuti Ijtima Asia di Sulawesi Selatan, untuk segera melapor ke Public Safety Center (PSC). Mengingat, salah satu pasien positif Covid-19 di Balikpapan, setelah di-tracing baru saja pulang mengikuti acara Ijtima Jamaah Tabligh Dunia Asia yang dibatalkan tersebut.
Orang nomor satu Bontang ini mengatakan, bagi warga yang mengetahui keluarga atau tetangganya baru saja pulang dari kegiatan itu, diminta untuk segera melaporkan ke pusat penanganan covid-19. Pelaporan itu tanpa harus mendatangi gedung PSC yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara. Hal ini dilakukan untuk kepentingan bersama seluruh warga.
“Hubungi call center PSC 08115407119, atau klik link http://bit.ly/covidbontang,” katanya.
Untuk diketahui, dalam prosedur tetap (protap) kesehatan pasca perjalanan keluar daerah, adalah sebagai berikut:
- Melakukan isolasi dan monitoring mandiri terhadap kemungkinan munculnya gejala selama
14 hari sejak kepulangan. - Setelah kembali dari negara/area transmisi lokal mengurangi aktivitas yang tidak perlu dan
menjaga jarak kontak (≥ 1 meter) dengan orang lain. - Jika dalam 14 hari timbul gejala, maka segera datangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,
gunakan masker, patuhi etika batuk dan bersin, hindari pemakaian angkutan massal. - Jika sakit, tetap di rumah:
- Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik seperti restoran, kafe, tempat senam, gym
dan pusat kebugaran, dan lain-lain untuk menghindari penularan COVID-19 ke orang lain di
masyarakat. - Harus mengisolasi diri dan memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan
kepada orang-orang di sekitar anda termasuk keluarga. - Melaporkan kepada call center PSC serta petugas akan melakukan screening memandu tentang
kondisi kesehatannya, riwayat kontak dengan pasien COVID-19, atau riwayat perjalanan dari
negara/area transmisi lokal, untuk dilakukan pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.
- Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik seperti restoran, kafe, tempat senam, gym
- Yang dilakukan saat isolasi diri:
- Tinggal di rumah, dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik.
- Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika memungkinkan, upayakan
menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain. - Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri.
- Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan
bernapas. - Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas), dan perlengkapan
mandi (handuk, sikat gigi, gayung) dan linen/seprai. - Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi,
melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
keringkan, lakukan etika batuk/bersin. - Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
- Jaga kebersihan rumah dengan cairan disinfektan.
- Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak nafas) untuk
dirawat lebih lanjut.
- Yang dilakukan saat pemantauan diri sendiri:
- Lakukan observasi/pemantauan diri sendiri di rumah.
- Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernapas.
- Jika ada muncul gejala, laporkan ke petugas di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
- Jika hasil pemeriksaan sampel dinyatakan positif, maka melakukan isolasi diri sendiri. Apabila memiliki penyakit bawaan berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, maka dilakukan perawatan di rumah sakit.
- Tindakan pencegahan:
- Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
- Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin, dengan tisu atau lengan atas bagian dalam yang
tertekuk. Segera buang tisu ke tempat sampah yang tertutup dan bersihkan tangan dengan sabun
dan air atau hand sanitizer. - Jaga jarak sosial setidaknya jarak 1 (satu) meter dengan orang lain, terutama dengan mereka yang
batuk, bersin, dan demam. - Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan.
- Jika mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera cari perawatan medis.
- Saat perlu memakai masker dan cara menggunakannya:
- Masker digunakan oleh:
- Orang dengan gejala pernapasan, misal batuk, bersin atau kesulitan bernafas. Termasuk ketika
mencari pertolongan medis; - Orang yang memberikan perawatan kepada individu dengan gejala pernapasan;
- Petugas kesehatan, ketika memasuki ruangan dengan pasien atau merawat seseorang dengan
gejala pernapasan.
- Orang dengan gejala pernapasan, misal batuk, bersin atau kesulitan bernafas. Termasuk ketika
- Masker medis tidak diperlukan untuk anggota masyarakat umum yang tidak memiliki gejala
penyakit pernapasan. Jika masker digunakan, praktik terbaik harus diikuti tentang cara memakai,
melepas, dan membuangnya serta tindakan kebersihan tangan setelah pengangkatan. - Cara penggunaan masker:
- Pastikan masker menutup mulut, hidung dan dagu dan bagian yang berwarna berada di sebelah depan.
- Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung dan tarik ke belakang di bagian
bawah dagu. - Lepaskan masker yang telah digunakan dengan hanya memegang tali dan langsung buang ke
tempat sampah tertutup. Cuci tangan pakai sabun dan air atau hand sanitizer setelah
membuang masker yang telah digunakan. - Hindari menyentuh masker saat menggunakannya.
- Jangan gunakan kembali masker sekali pakai. Ganti secara rutin apabila kotor atau basah.(Adv)
- Masker digunakan oleh:
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: