BONTANG – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Pemkot Bontang melalui Dinas sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-P3M) menggelar seminar promosi program perlindungan anak berkebutuhan khusus, di ruang Auditorium eks kantor Wali Kota lama, Jalan Awang Long, Sabtu (29/7) lalu.
Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengusung tema ‘Bersama lindungi anak berkebutuhan khusus mencapai tumbuh kembang optimal.’
Turut hadir Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Kadissos-P3M Abdu Safa Muha, Anggota DPRD Abdul Malik, perwakilan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak sekaligus pemateri, Agung Budi, perwakilan Polres Bontang, perwakilan Dandim 0809/BTG serta para undangan lainnya.
Sebanyak 220 peserta mengikuti seminar tersebut. Dengan materi kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), serta pengasuhan ABK.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni menyampaikan, pemkot Bontang terus melakukan berbagai program terhadap ABK, untuk mendapatkan perlindungan dan perlakuan dengan baik.
Kata dia, berbicara tentang ABK merupakan komitmen bersama, agar tidak ada perbedaan antara ABK dengan yang normal.
“Walaupun anak-anak kita ini berkebutuhan khusus, insyaallah dengan berbagai keterampilan yang dimilikinya, akan memberikan kebanggaan bagi Indonesia. Karena, di sekolah sudah dibekali keterampilan. Misalnya merias, memasak, komputer, bengkel dan lain sebagainya,” terangnya.
Lebih lanjut, Neni menyampaikan kepada orang tua yang mendapatkan cobaan dari Allah SWT menjadi orang tua dari ABK, harus lebih sabar dan tawakal. Sebab, tidak ada satu orang tua pun di dunia ini yang ingin anaknya lahir dalam kondisi tersebut.
“Menjadi orang tua dari ABK ialah orang-orang pilihan Allah SWT, yang dipercaya mampu melaksanakan tugas membesarkan serta memberikan pendidikan dengan baik. Untuk itu, kepada orang tua agar tetap menyekolahkan anaknya dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Abdu Safa Muha menyampaikan, peserta seminar dalam kegiatan ini dari perwakilan kelurahan, kecamatan, sekolah, forum anak, dan organisasi organisasi yang bergerak dalam perlindungan anak.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, ABK mendapatkan kedudukan yang sama dan layak sebagaimana anak yang normal lainnya. Tidak ada pelayanan yang berbeda,” tutupnya. (*/wan)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: