bontangpost.id – Dinas Ketenagakerjaan Kota Bontang mendapat kritikan dari Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).
Kritikan tersebut menyoal beredarnya belasan data nomor induk kependudukan (NIK) peserta interview jabatan administrasi panggung di PT Samator Gas Industri Bontang.
Sekretaris SAFEnet Anton Muhajir mengatakan kejadian semacam ini termasuk pelanggaran data pribadi. Menurutnya, segala akses informasi yang menyangkut identitas personal tidak boleh disebarluaskan. Termasuk jajaran pemerintah.
“ini jelas pelanggaran. Karena mereka dengan sadar menampilkan NIK. Dan pemerintah sudah lalai menjaga keamanan data pribadi,” ucapnya.
Kata Anton, pelanggaran semacam ini sudah banyak ditemui di kalangan pemerintah. Hal itu karena, kurangnya kesadaran pemerintah terkait pentingnya menjaga data pribadi masyarakat.
“Saya pikir pihak manapun tidak memiliki otoritas untuk menyebarkan data pribadi seseorang. Semakin banyak data yang dibagikan, maka semakin rentan keberadaan seseorang,” jelasnya.
Hal tersebut juga menurut Anton menunjukan kerentanan dalam pembukaan NIK seseorang. Saat ini hampir semua layanan yang dikelola oleh pemerintah ataupun swasta menggunakan syarat utama yaitu NIK.
Pencantuman nama lengkap dan NIK merupakan dua data pribadi yang bisa dikombinasikan dalam berbagai jenis penyalahgunaan. Termasuk pinjaman online.
Untuk itu, ia meminta pemerintah daerah lebih bijak mengelola data pribadi masyarakat. Prioritas keamanan data tidak boleh dipandang remeh dan harus diutamakan.
Selain itu, tidak ada celah NIK harus ditampilkan dalam media sosial ataupun mading. Mengingat rentetan kasus kebocoran data yang menunjukan lemahnya keamanan siber marak terjadi di Indonesia.
“Pemilik data tersebut berhak komplain. Jangan sampai ada korban penyalahgunaan data baru bertindak,” tandasnya.
Sebelumnya, ditampilkannya NIK pencari kerja juga dipersoalkan Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam. “Wah, itu bahaya. Harusnya data pribadi pelamar harus dijaga,” ujarnya, Kamis (15/9/2022).
Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Produktifitas dan Penempatan Kerja Disnaker Bontang Usman mengungkapkan bahwa pencantuman NIK bagian dari format utama yang harus ditampilkan. Sehingga, menurutnya hal seperti itu tidak perlu dipersoalkan.
“Saya yakin NIK seperti itu tidak akan disalahgunakan. Kami akan bertanggung jawab bila hal itu terjadi,” sebutnya.
Selama ini, ia mengaku tidak pernah menerima aduan dari pelamar kerja terkait tercantumnya NIK di bursa lowongan kerja. Dengan begitu, pihaknya akan tetap mencantumkan NIK dalam bursa Loker.
“Sejauh ini belum ada yang melapor. Toh, pun ada yang keberatan kalau NIK kami tampilkan harusnya mendatangi kami,” ucap Usman. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post