SAMARINDA – Masa kampanye politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 memang belum dimulai. Namun sejumlah bakal calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) mulai mengobral janji politik. Bahkan beberapa di antara calon mulai buka-bukaan soal program kerja, atau visi dan misi yang ingin mereka laksanakan nantinya.
Bakal Cagub Kaltim Syaharie Jaang misalnya, mengaku, dirinya bersama wakilnya Awang Ferdian Hidayat siap mendorong upaya percepatan pembangunan di bidang infrastruktur. Sebab menurut dia, infrastruktur yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendorong akselerasi ekonomi Kaltim.
Keinginannya Jaang tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, saat melakukan kunjungan kepartaian ke sejumlah kabupaten/kota di Kaltim, dia mendapati kenyataan bahwa pemenuhan pembangunan infrastruktur jalan yang baik masih jauh dari kata baik.
Seperti yang dia dapati ketika menyambangi ke Kota Bontang, Kabupaten Kutim hingga Berau. Dari perjalanan darat itu, Jaang menemukan jalan-jalan provinsi yang menjadi akses utama antar daerah masih banyak yang rusak. Sehingga perlu segera dibenahi.
“Saya keliling jalan darat, nggak pakai helikopter atau pesawat. Saya ingin Kaltim punya jalan bebas hambatan. Seperti dari Samarinda ke Bontang, Kutim, dan Berau. Begitupun pembangunan di Selatan Kaltim. Jalan pertanian dan perkebunan di Paser dan Penajem Paser Utara (PPU) akan kami benahi,” tutur Wali Kota Samarinda ini.
Tidak hanya itu, bagi calon yang diusung koalisi Partai Demokrat, PKB, dan PPP ini menyebutkan, seperti Kabupaten PPU memiliki potensi besar di sektor pertanian. Di daerah tersebut terdapat 20 ribu hektare lebih lokasi yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian, atau persawahan.
“Tinggal bagaimana pemerintah membangunkan bendungan dan membuatkan sistem irigasi yang baik. Di situ (PPU) juga bisa dijadikan sentral peternakan. Akses jalan seperti jembatan akan kita perbaiki,” katanya.
Sedangkan di daerah Utara Kaltim, sambungnya, juga mempunyai potensi wisata yang cukup besar. Dengan sentuhan program infrastruktur jalan, serta dukungan sarana dan prasarana pendukung lainnya, maka pembangunan di daerah-daerah utara bisa ditingkatkan.
“Di Kutai Barat, Mahakam Ulu, perlu jalan-jalan yang bagus. Nantinya, setiap kecematan di Kaltim kita benahi pelayanan kesehatannya. Puskesmas harus punya ruang rawat inap. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh mereka yang berasal dari desa-desa yang jauh,” ucapnya.
Program andalan yang jadi unggulan dan diobral Jaang yakni, mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim. Tidak tanggung-tanggung, orang nomor satu di Kota Tepian tersebut memasang target besar yakni menempatkan sekitar 60 persen APBD Kaltim bersumber dari PAD.
“PAD Kaltim masih banyak yang bisa digali. Kalau perlu, 60 persen dari APBD Kaltim nantinya ditopang oleh PAD,” ucapnya.
Beda calon beda program. Bakal Cawagub Kaltim Hadi Mulyadi punya visi dan misi mengentaskan masalah kemiskinan dan menjadikan Kaltim lumbung lapangan pekerjaan. Dengan begitu, menurut pria yang akan berduet dengan Isran Noor sebagai cagub ini, angka pengangguran di Kaltim bisa tekan.
Di antara regulasi yang akan didorong pria yang akrab dengan sapaan Hadi ini ialah, menyalurkan dana bergulir bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, peran UMKM perlu didorong disetiap kabupaten/kota untuk menyangga ekonomi masyarakat.
Selain membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar, program ini akan menumbuhkan industri kreatif. Dengan demikian, masyarakat akan dilibatkan dalam mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan Kaltim. Melalui program ini, pemerintah ingin ada pemberdayaan masyarakat.
Kata politisi PKS Kaltim ini, manfaat lain yang bisa didapatkan adalah menekan angka kemiskinan. Supaya terjadi pemerataan lapangan kerja, maka pengembangan industri tidak hanya dilakukan di hulu, tetapi juga sampai ke hilir. Dengan begitu, peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa terlaksana secara baik.
“Salah satunya bisa memberikan dana bergulir bagi UMKM melalui Bank Kaltimtara secara masif. Sekarang memang sudah ada dana itu, tapi kami ingin lebih diperbanyak dan diperluas. Kalau itu dikembangkan, maka akan bisa menciptakan sekian banyak lapangan kerja,” tuturnya.
Menurutnya, jika dia dan Isran Noor memang diamanatkan sebagai kepala daerah, maka pihaknya akan menyelenggarakan sistem pemerintah yang bersifat partisipatif. Caranya bisa dengan melibatkan langsung masyarakat dalam menyusun dan melaksanakan program pembangunan.
“Kami ingin, Kaltim dibangun bukan hanya oleh gubernur dan wakil gubernur. Tetapi dibangun oleh seluruh masyarakat. Kita dengarkan apa kemauan masyarakat, kita lihat regulasi dan anggarannya, lalu kita laksanakan pembangunannya,” tutur pasangan yang diusung koalisi Partai PKS, Gerindra, dan PAN Ini. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: