bontangpost.id – Tren kasus aktif paparan Covid-19 masih tinggi. Kondisi ini menyebabkan ketersediaan ruang isolasi dan ICU di seluruh rumah sakit penuh pasien. Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Adi Permana mengatakan pihak rumah sakit bahkan ada daftar antrean.
“Ada list yang dipegang mereka (rumah sakit). Jadi ketika ada pasien satu yang keluar langsung diisi lagi,” kata Adi.
Meski demikian, ia menampik adanya pasien bergejala sedang dan berat yang masih melakukan isolasi mandiri. Koordinasi antara rumah sakit dan Dinas Kesehatan terus berjalan sejauh ini. Tujuannya agar penanganan berjalan maksimal.
Adi menjelaskan ada skema alih rawat. Jika kondisi pasien tersebut telah membaik. Berupa pemindahan kamar perawatan ke non-covid-19. Tentunya ini dilakukan jika masa inkubasi virus telah dilewati. Durasinya 10-14 hari pasca pasien dinyatakan terkonfirmasi positif.
Sementara bagi pasien bergejala sedang dan berat juga akan dilakukan pemeriksaan kedua. Memastikan apakah hasilnya sudah negatif. Walaupun jika masa inkubasi terlewati virus itu tidak dapat lagi menularkan ke pihak lain.
Langkah ini berbeda dengan pasien dengan status OTG atau gejala ringan. Mereka yang menjalani isolasi mandiri ini tanpa harus melakukan pemeriksaan ulang. “Jadi ada dua kasus meninggal yang masih harus menunggu pemeriksaan selanjutnya. Apakah berstatus covid atau bukan,” ucapnya.
Diketahui, kelima rumah sakit telah membuka pelayanan perawatan Covid-19. Dua rumah sakit menampung pasien bergejala sedang dan berat. Meliputi RSUD Taman Husada dan RS Pupuk Kaltim. Lantaran, keduanya memiliki fasilitas ruang ICU Covid-19.
Jumlah ketersediaan ruang isolasi di RSUD Taman Husada mencapai 26 tempat tidur. Baik di bangunan baru yang dijadikan ruang isolasi maupun pengalihan peruntukkan ruang cempaka. Sementara ICU Covid tersedia 6 tempat tidur.
“Bahkan pasien menumpuk di IGD,” ujar salah satu nakes di RSUD Taman Husada.
Adapun di RS Pupuk Kaltim memiliki 69 ruang isolasi. Ditambah lima unit tempat tidur di ICU Covid-19. Kini, total pasien Covid-19 yang dirawat di faskes tersebut yakni 76 orang. Mengingat satu ruangan dapat diisi lebih dari satu pasien. Asalkan merupakan satu anggota keluarga.
Tiga rumah sakit lainnya yakni RS LNG Badak, RS Amalia, dan RSIB juga ikut membantu pelayanan. Sesuai dengan istruksi Kemenkes bahwa untuk zona tiga termasuk Kaltim dapat membuka 20 persen dari total keseluruhan tempat tidur. Namun, ketiganya hanya merawat pasien berstatus OTG dan gejala ringan. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: