bontangpost.id – Jelang Idulfitri, harga komoditas daging sapi mengalami kenaikan. Pedagang daging sapi di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) Marno mengatakan saat ini harga per kilogramnya dipatok Rp 150 ribu. Peningkatan ini terjadi sejak pekan lalu.
“Normalnya Rp 135 ribu. Pada akhir tahun lalu menjadi Rp 140 ribu. Kini naik lagi Rp 10 ribu,” kata Marno.
Menurutnya penyebab kenaikan ini berkenaan biaya distribusi. Pasalnya stok sapi didatangkan dari Sulawesi dan NTB. Bahkan ada ancaman jika tidak mengambil maka tidak dipasok lagi dari daerah penyuplai. Dalam sehari, Marno menjual satu ekor daging sapi. Meskipun harganya naik tetapi barang dagangannya selalu habis.
“Karena memang konsumen perlu sekali jadi harus dibeli. Kalau durasi jualan hingga habis hampir sama dengan harga sebelumnya,” ucapnya.
Mengenai keuntungan, tiap pedagang hanya memperoleh Rp 2 ribu per kilogram. Sementara Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Jois Andi Lolo mengatakan pasokan hewan sapi saat ini berkurang. Apalagi jelang lebaran permintaan barang tinggi.
“Karena stok terbatas dan momennya pas jadi harganya naik. Tetapi kondisi ini selalu terjadi tiap jelang lebaran,” tutur dia.
Disinggung jumlah pasokan sapi yang datang itu tidak menentu. Normalnya tiap hari rumah pemotongan hewan (RPH) mengeksekusi 80 ekorpada tahun lalu. Kini menyusut menjadi 60 ekor.Walaupun harga naik, tetapi ia memastikan komoditas ini masih bisa ditemukan di pasaran.
Mengacu data dari Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) kenaikan harga daging sapi ini serentak di tiga pasar dengan harga sama. Meliputi Pasar Tamrin, Taman Citra Mas, dan Taman Telihan. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post