BONTANG – Pelabuhan peti kemas atau terminal peti kemas ditargetkan dibangun tahun ini. Pasalnya, pelabuhan di suatu daerah itu merupakan gerbang ekonomi kota. Sehingga Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang mempersiapkan anggaran untuk penimbunan lahan yang akan dijadikan pelabuhan peti kemas.
Wali Kota Bontang, Neni Morniaeni menginstruksikan kepada dinas terkait agar menganggarkan untuk pelabuhan peti kemas. “Saya minta agar Bapelitbang bagaimana bisa menyelesaikan Pelabuhan Loktuan sebagai pelabuhan yang di dalamnya ada pelabuhan peti kemas, agar semua barang yang ke Samarinda dan Kutai Timur (Kutim) akan ditampung di Bontang,” jelas Neni saat ditemui belum lama ini.
Hal itu, menurut Neni akan jauh lebih murah atau lebih efisien jika dibongkar di Bontang ketimbang di Samarinda, karena Samarinda itu sungai dengan kedalaman yang dangkal. Sehingga ini menjadi komitmen bersama termasuk DPRD Bontang untuk menyelesaikan Pelabuhan Umum Loktuan. “Ini merupakan multiplier effect juga, Insyaallah bisa mendongkrak peluang ekonomi di Bontang, yang alhamdulillah ground ekonomi Bontang salah satu penyumbang ground ekonomi positif Kaltim dengan berbagai macam proyek strategis nasional yang ada di Bontang,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Dishub Bontang, Sukardi mengatakan pihaknya diminta membuat permohonan baru untuk pengerukan di Pelabuhan Umum Loktuan. Sehingga, proses pengerukan masih usulan. Sehingga tahun ini, pihaknya baru menyiapkan anggaran untuk pembebasan 15 rumah karena lahannya akan dijadikan pelabuhan peti kemas. “Ada juga untuk penimbunan dengan anggaran Rp2,3 miliar,” terangnya.
Namun demikian, anggaran penimbunan lahan untuk pelabuhan peti kemas juga harus melalui tahapan kajian akademis. Pasalnya, penimbunan tak bisa langsung dilakukan tanpa kajian akademis karena dikhawatirkan bisa kembali amblas. “Jadi semua ini masih proses, karena kami memahami Pelabuhan di Bontang tak pernah disentuh anggaran APBN, dulu pengerukan juga dilakukan dana APBD,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Sukardi saat ini sedang memperjuangkan agar pengerukan pelabuhan juga bisa dibantu oleh APBN. Karena menurutnya, jika pengerukan telah dilakukan maka kapal besar bisa masuk ke Bontang. “Terutama kapal diatas 3500 GT bisa masuk, tetapi Insyaallah jika kajian akademis masuk, usulan wali kota dan syahbandar diperbarui, juga ada keluhan dari awak kapal kalau pelabuhan sudah mulai dangkal, maka bisa cepat diproses,” tukasnya.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: