bontangpost.id – Tak hanya SMP Negeri 1, SMK Negeri 2 Bontang turut menerapkan pembelajaran dalam jaringan (Daring) atau pembelajaran online. Namun sebab penerapan belajar online, bukan karena banyaknya pelajar yang sakit.
Kepala SMK Negeri 2 Bontang Mardjianti membeberkan alasan pihaknya menerapkan daring, sebab seluruh guru diwajibkan mengikuti diklat implementasi penerapan Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi selama 10 hari.
Menjadi salah satu sekolah yang terpilih menerapkan kurikulum tersebut, Mardjianti ingin seluruh guru fokus dalam diklat tersebut. Sehingga guru benar-benar menguasai dan mampu mengaplikasikannya dengan baik.
“Khawatirnya kalau tidak seperti itu maka pembelajaran tidak efektif dan siswa kurang menguasai materi,” ujarnya, Rabu (10/8/2022).
Ia menilai, sejauh ini pembelajaran daring sangat membantu dan cukup populer di kalangan pelajar maupun guru. Oleh sebab itu, tingkat kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi tidak begitu mempengaruhi pelajar.
“Beda saat awal pandemi, karena harus beradaptasi dengan berbagai aplikasi. Kalau sekarang kan sudah terbiasa dan melek teknologi juga,” imbuhnya.
Kata dia, pembelajaran daring sudah diterapkan sejak 5 Agustus sampai dengan 14 Agustus mendatang. Selain karena guru mengikuti diklat, Mardjianti juga menyebut akan menimbang ulang kebijakan penerapan daring tersebut.
Pasalnya, meski berada dalam naungan Disdik Provins, namun secara wilayah SMKN 2 Bontang berada di Kota Bontang. Yang mana pihaknya mendapat surat edaran untuk memberlakukan pembatasan dalam pembelajaran tatap muka.
“Karena yang terpapar Covid semakin banyak. Jadi kami berencana akan melanjutkan daring. Keputusan akan kami ambil setelah selesai diklat,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post