SAMARINDA – Keran penerimaan abdi negara segera dibuka November 2019. Penetapan CPNS-nya April 2020. Tenaga pendidik masih menjadi formasi yang paling banyak diburu. Utamanya untuk daerah-daerah pelosok Bumi Etam.
Saat ini, dari data Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) per November 2018, ada 47.101 guru di Kaltim. Yang berstatus PNS belum separuhnya, yakni 22.366 orang. Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Idhamsyah menyebut bahwa saat ini kebutuhan guru berstatus PNS ada di daerah-daerah. “Seperti Mahakam Ulu, Kutai Barat, atau Kutai Timur,” kata Idham.
Di kabupaten-kabupaten itu, kerap dijumpai hanya ada satu guru senior dan kepala sekolah yang berstatus PNS dalam satu sekolah. Sisanya tenaga honorer, yang kebanyakan adalah warga sekitar yang memiliki panggilan diri menjadi seorang pendidik.
“Mereka bertahun-tahun mengabdi. Mengetahui kondisi sekitar, lalu ada orang dari luar yang diangkat PNS, dan mengajar di sekolah mereka. Kan rasanya lebih baik guru yang ada di situ yang bisa diangkat PNS,” papar Idham.
Maka dari itu, dia berharap guru honorer putra daerah yang sudah mengabdi bisa diangkat jadi PNS. Sebab, mereka selama ini sudah mengabdi walau dengan gaji yang mungkin ratusan ribu rupiah. “Tapi, ada angin segar dari gubernur yang mau gaji guru honorer Rp 3 juta,” sambungnya.
Sementara itu, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) juga tak luput dari perhatian. Diungkapkan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama RI Rohmat Mulyana, ada kekurangan guru PAI sebanyak 32 ribu orang. “Jika ditambah dengan yang akan pensiun, kekurangannya 52 ribuan orang,” jelasnya.
Dia mengaku terus menjalin komunikasi dengan pemda terkait kekurangan guru PAI itu. Tujuannya supaya formasi guru PAI mendapatkan prioritas dalam pengusulan formasi CPNS baru. Selama ini kuota CPNS baru untuk formasi guru PAI masih sedikit. Contohnya pada seleksi CPNS 2018 lalu hanya 4.150 orang untuk seluruh Indonesia.
Selain itu, selama ini rekrutmen guru PAI disamakan dengan guru-guru lainnya. Sementara untuk rekrutmen guru madrasah yang dilakukan kemenag, ada penilaian wawancara. Maka dari itu, Kemenag RI pun mengusulkan ada instrumen wawancara mendalam.
Tujuannya untuk mengetahui minat pelamar menjadi guru. Kemudian juga mendeteksi kemungkinan calon guru itu berpaham radikal atau liberal. Dua paham itu tidak sejalan dengan semangat kemenag yang mengampanyekan Islam wasatiyah. Islam yang berada di tengah-tengah. Tidak cenderung radikal atau mengarah ke liberal.
Di Kaltim, ada 3.207 guru PAI dengan 1.889 orang yang sudah berstatus PNS. Diungkapkan Samudi, tugas pengangkatan guru PAI ada di pemerintah daerah. Kemenag bertugas memberikan pembinaan terhadap para guru agama Islam.
“Juga menyalurkan tunjangan profesi,” kata lelaki yang baru saja dimutasi dari Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kaltim menjadi kepala Kemenag Kukar pada awal Oktober ini.
Samudi menambahkan, jumlah guru PAI yang sudah tersertifikasi di Benua Etam ada 1.032. Selain itu, guru PAI di Kaltim juga mendapat program pengembangan profesi. Sehingga, para guru ini lebih kompeten. Tiap kabupaten/kota mendapat setidaknya satu angkatan program.
“Kukar ada dua angkatan malah. Jadi, para guru ini ya mendapat pembekalan ilmu lagi. Tidak hanya berhenti lolos seleksi CPNS dan jadi guru. Mereka kan juga dapat tunjangan dari kemenag” pungkasnya. (nyc/dwi/k18/prokal)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: