bontangpost.id – Pengerjaan jembatan Rusunawa Api-Api sudah mulai dilakukan. Kontraktor pemenang tender serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) sudah melaksanakan rekayasa lapangan, Kamis (19/5). Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengatakan hasil dari itu akan dituangkan dalam gambar aktual. Sebagai acuan untuk kontraktor bekerja.
Menurutnya titik lokasi jembatan berada di depan pintu gerbang rusunawa. Artinya bergeser beberapa meter dari konstruksi jembatan lama. Akibat dari ini selama pengerjaan berlangsung maka akses masuk menuju rusunawa terganggu. Utamanya bagi kendaraan roda empat. Sebab beberapa material dan alat berat akan ditempatkan di area dekat pintu gerbang.
“Kalau roda dua masih bisa lewat. Tapi kendaraan roda empat praktis tidak bisa,” kata Anwar.
Semula, Dinas PUPRK hendak menjebol pagar rusunawa. Tetapi langkah itu batal dilakukan. Sebab berdasarkan informasi dari UPT Rusunawa masih ada akses alternatif yang bisa dilalui. Lokasinya berada di belakang gedung rusunawa. Akses ini tembus ke Gang Atletik.
“Jadi roda empat akan difokuskan ke jalur itu,” ucapnya.
Setelah rekayasa lapangan, kontraktor akan melakukan pengambilan pengukuran data pasti atau water pass. Adapun pengukuran patok sudah dilakukan. Nantinya tinggi abudmen yakni empat meter. Dari dasar hasil pengerukan sungai. Sementara jika diukur dari badan jalan ketinggian sekira satu meter. Termasuk sudah aspal di atas badan jembatan.
“Terkait pemancangan tidak mengunci memakai skema apa yang dipakai pada kontrak. Tetapi kami meminta agar dilakukan menggunakan hidrolik. Tujuannya supaya cepat,” tutur dia.
Dijelaskan dia, kontraktor saat ini sudah mulai memesan tiang pancang dari Surabaya. Tak hanya itu material besi juga sudah didatangkan. Rencananya jembatan ini akan menghubungkan jalur inspeksi sisi kanan-kiri badan sungai Siagian.
“Kalau sudah rampung maka jembatan lama akan dibongkar. Ini harapannya juga terkoneksi dengan jalur yang ada di depan SMP 7,” sebutnya.
Diketahui tender ini dimenangkan oleh CV Bebika Borneo. Perusahaan ini berdomisili di Kutim. Dengan nilai penawaran Rp 3,7 miliar. Dari pagu anggaran Rp 4,6 miliar. Adapun rencana pengerjaan ini sudah lama. Sebab perencanaan sudah dilakukan pada 2014 silam. Tetapi karena keterbatasan anggaran, baru bisa direalisasikan tahun ini.
Meski jeda lama, perencanaan pembangunan itu masih relevan dipakai. Karena tidak ada perubahan signifikan di lokasi tersebut. Ia menjelaskan dari segi beban ketahanan jembatan sekarang masih dianggap mumpuni. Tetapi kaki jembatan itu menyebabkan aliran sungai terhambat. Akibatnya terjadi perbedaan ketinggian air dari sisi arah Perum BTN KCY dengan pasca jembatan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post