bontangpost.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) memastikan menunda rencana pembangunan jembatan di Guntung.
Pasalnya ada dua faktor yang membuat proyek ini tidak masuk dalam pos APBD tahun ini. Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin mengatakan faktor pertama ialah adanya usulan untuk pergeseran jembatan.
“Jembatan Guntung sementara kami hold. Target titik jembatan bergeser lagi berdasarkan usulan warga,” kata Anwar.
Menurutnya, warga meminta titik dari jembatan kayu sebelumnya bergeser 13 meter. Dinas PUPRK juga telah mendengarkan penjelasan dari pihak kelurahan. Hasilnya pengajuan itu memang berasal dari wargayang memiliki lahan bergeser dari perencanaan yang semula telah disusun.
“Terkait perencanaan pasti berubah. Tetapi tidak terlalu signifikan. Sebab bentangan tetap sama. Hanya mengubah desain oprit,” ucapnya.
Perubahan ini masih bisa dibantu oleh pihak konsultan. Faktor kedua, Dinas PUPRK masih belum mengetahui kepastian bantuan corporate social responsibility(CSR) perusahaan. Mengingat salah satu perusahaan kebagian jatah untuk membuat akses jalan.
“Jadi pembagian dari awal kalau jembatan pemkot, sedangkan jalan itu perusahaan. Itu kesepakatannya,” tutur dia.
Diharapkan pengerjaan lebih awal menyasar aspek jalan. Tujuannya agar tidak terjadi perubahan mengenai titik jembatan di kemudian hari. Jangan sampai jembatan sudah terbuat tetapi aksesnya justru berbeda.“Aneh kalau titik antara jalan sama jembatan berbeda. Bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Tetapi titiknya sudah pasti,” terangnya.
Diketahui, rencana ini mulai digaungkan sejak 2021. Jembatan ini diharapkan menjadi akses alternatif bagi warga Guntung. Utamanya ketika sebagian wilayah tergenang air ketika intensitas hujan tinggi bersamaan dengan kondisi air laut pasang. Dampaknya ketika adawarga yang meninggal maupun sakit proses evakuasinya agak rumit.
Lokasinya berada di belakang Hotel Equator. Tersambung antara Jalan Tari Dewa-Dewa 2 dengan Pupuk Raya. Diprediksi pengerjaan ini membutuhkan anggaran paling besar, hingga Rp7 miliar.
“Di tengah-tengah itu ada sungai maka akan dibangun jembatan,” terangnya.
Perencanaan sudah dilakukan pada akhir tahun lalu. Pagu anggaran yang digelontorkan mencapai Rp314 juta. Nantinya struktur jembatan akan menggunakan baja. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post