bontangpost.id – Percepatan penanganan turap runtuh karena adanya pergeseran tanah mendapat desakan dari Komisi III DPRD Kota Bontang. Pasalnya beberapa titik longsornya turap maupun dinding bangunan warga berada di wilayah permukiman, pun akses jalan ikut terdampak. Sehingga dapat membahayakan masyarakat sekitar.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Amir Tosina menyebut pemerintah harus serius dalam menangani itu. Jika yang dipersoalkan ialah anggaran, setidaknya ada penanganan awal agar turap yang runtuh atau longsor tidak semakin parah.
“Saya sudah pernah peringatkan yang di Kanaan. Sebelum runtuh, tolong ditangani. Akhirnya kejadian sudah parah, baru bergerak. Jadi kami minta agar longsornya sungai di belakang Gereja Betlehem bisa ditangani lebih awal,” katanya.
Sebelumnya, longsornya sisi sungai di belakang Gereja Betlehem menyebabkan lima bangunan terdampak. Di antaranya ialah gereja, rumah bunda, training center, supermarket, dan eks Halal Bank. Sehingga Amir mendorong agar penanganannya segera ditindaklanjuti.
“Kalau bisa ada penanganan awalnya dulu. Mungkin bisa memberikan karung-karung pasir, seperti yang dilakukan di Kanaan. Agar tanahnya tertahan sementara,” lanjutnya.
Sementara itu, Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Edi Suprapto mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut. Terdapat dua wilayah perbaikan yang akan ditarget pada APBD perubahan. Yakni penuntasan turap di Kanaan dan penanganan longsornya sungai di belakang Gereja Betlehem.
“Semuanya akan kami tindaklanjuti. Namun dua wilayah itu, Insyaallah akan kami kerjakan di APBD perubahan,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post