bontangpost.id – Paliyem (53) akhirnya melaporkan lagi anaknya, DRS (24), karena menjual sejumlah perabotan di rumahnya. Paliyem juga beberapa kali mendapat perlakuan kasar dari DRS. Kali ini, Paliyem bersikeras tak akan mencabut laporannya ke polisi. Paliyem mengatakan, DRS belum lama ini menjual kompor gas pemberian Bupati Bantul Abdul Halim Muslih. Tak berhenti di situ, DRS juga menjual meja dan kursi pemberian dari Mirota Kampus pada Minggu (6/2/2022) lalu.
“Kamis (10/2/2022) lalu dia mau menjual lemari barang bukti sebelumnya dan meja dan kursi,” kata Paliyem.
“Pernah juga dapat beras dari Pak Jaksa (Kejari Bantul), itu saja suruh dijual dan uangnya diminta semua sama dia,” imbuh Paliyem.
Jika permintaanya tidak dituruti, Paliyem berujar, DRS tidak segan melakukan kekerasan pada dirinya. “Iya (dianiaya), saya ditamplek (dipukul) pakai sandal Swallow di sini (leher) sampai hampir semaput (pingsan) saya. Pernah juga waktu (saya) duduk itu malah kursinya diangkat gitu,” ucapnya.
Paliyem yang bekerja sebagai buruh serabutan itu mengaku ketakutan tinggal di rumahnya. “Terus saya disuruh mencari uang Rp 1 juta, karena itu saya pergi ke tempat saudara saya. Jadi tidak berani di rumah kalau anakku masih di rumah, takut sama anak, dianiaya sama anak sendiri,” ujarnya.
Paliyem akhirnya memutuskan untuk melaporkan anaknya ke Polres Bantul.”Dulu katanya sudah tidak mau mengulangi, kok malah ini diulangi lagi. Saya takut kalau dia melakukan hal sama kepada tetangga,” katanya.
“Dan ini (laporan polisi) tidak akan saya cabut walaupun siapapun yang kasih tahu suruh mencabut. Karena ini sudah keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan lagi,” lanjut Paliyem.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha mengaku telah menerima laporan dari Paliyem. “Laporan sudah diterima. Kemudian akan kami tindaklanjuti laporan tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Archye saat dihubungi detikJateng.
Diberitakan sebelumnya, DRS pernah mendekam di tahanan Polsek Pundong Bantul setelah dilaporkan ibunya pada November 2021. Kepada polisi, DRS mengaku menjual perabotan rumah itu karena penghasilannya sebagai driver ojol sedikit.
Uang hasil menjual perabot itu sebagian dia gunakan untuk membeli bermacam kebutuhan pacarnya. Beruntung DRS saat itu segera dibebaskan setelah ibunya mencabut laporan karena sejumlah tokoh, termasuk Bupati Bantul, berupaya mendamaikan ibu dan anak itu. (detik)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post