bontangpost.id – Gubernur Kaltim Isran Noor tegas mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA dan SMK tak akan bisa dilakukan jika capaian vaksinasi belum maksimal. Diakuinya, realisasi vaksinasi Covid-19 terhadap kelompok remaja usia 12-17 tahun di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih sangat rendah.
“Pembelajaran tatap muka kami belum izinkan, terutama yang SMA/SMK sederajat karena masih belum mendapat vaksin yang cukup, atau belum mencapai standar yang diinginkan,” kata Isran. Beda halnya dengan tingkat SMP, SD hingga pendidikan usia dini yang sudah mulai menggelar PTM terbatas. Karena memang kewenangan sepenuhnya ada pada pemerintah kabupaten dan kota.
“Kalau SD dan SMP itu kewenangannya wali kota dan bupati. Tapi saya sarankan agar hati-hati. Ini terjadi lagi gelombang yang kesekian, maka harus selalu waspada,” ungkap orang nomor satu di lingkungan Pemprov Kaltim itu.
Mantan Bupati Kutai Timur ini pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Kaltim untuk terus menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Agar penyebaran kasus Covid-19 yang kini sudah sangat melandai terus terjaga.
“Alhamdulillah Kaltim sudah penurunan yang sangat bagus. Kita semua sepakat untuk menjaga itu dan harus tetap waspada, apalagi para analis kesehatan dunia sudah memprediksi adanya gelombang ketiga,” katanya.(pro)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: