Perbaikan Drainase Jalan Ahmad Yani Diminta Harus Tuntas

Penyusutan Anggaran Dikhawatirkan Tak Selesaikan Masalah Banjir

Perbaikan trotoar Jalan Ahmad Yani dilakukan mulai depan Malaya hingga Perumahan Halal Square (Jelita/bontangpost.id)

bontangpost.id – Jumlah anggaran untuk perbaikan parit Ahmad Yani tahun ini merosot dibandingkan 2023. Dari Rp17 menjadi Rp11,7 miliar. Uniknya anggaran ini sudah termasuk untuk pengadaan aksesoris trotoar. Mulai dari tiang bolar, bola beton, lampu trotoar, dan kursi.

Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina pun mempertanyakan estimasi penganggaran ini. Menurutnya harus ada kajian yang bisa dipertanggungjawabkan. Supaya jangan sampai nantinya di tengah pengerjaan tidak terdapat masalah.

“Intinya pekerjaan harus tuntas. Tidak boleh ada sisa yang bakal dikerjakan di tahun berikutnya,” kata Amir.

Khususnya dari samping Kantor Kaltim Post hingga depan Perum Halal Square. Politisi Partai Gerindra ini menyebut poin utama dari perbaikan parit ini ialah mengatasi banjir yang merendam sebagian ruas jalan Ahmad Yani. Utamanya pasca pasokan air dari wilayah hulu sangat tinggi.

“Jangan sampai ketika anggarannya susut. Volume pekerjaannya juga ikut. Terus masalah banjir di ruas jalan itu masih tetap,” ucapnya.

Apalagi ia menyebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) masih ragu. Dengan hasil perhitungan konsultan terkait wacana ukuran parit yang akan diperkecil. Sementara Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam meminta nanti konsultan dan Dinas PUPRK untuk turun langsung melakukan pengukuran. Sebelum tahapan lelang dilakukan.

“Jangan sampai pekerjaan tidak maksimal. Konteksnya harusnya alokasi dana menyesuaikan hasil perencanaan. Bukan sebaliknya,” tutur dia.

Diperlukan kalkulasi yang matang supaya masalah banjir ini tidak kembali menyasar area sekitar ruas jalan Ahmad Yani. Tetapi jika dirasa memang nanti kekurangan alokasi anggaran pasca pengukuran, maka eksekutif bisa melakukan pergeseran anggaran.

“Bisa menempuh pergeseran anggaran. Apalagi ini fokusnya untuk penanganan banjir,” terang Politisi Golkar ini.

Diketahui, Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Anwar Nurdin menyatakan besaran ini cukup mengacu hasil perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Namun demikian lebar parit seluruh titik dipastikan tidak sama. Menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Berbeda dengan pengerjaan sebelumnya. Ia mencontohkan untuk lebar parit di depan Bank BNI dan Klinik Pegawai lebih besar. Sementara untuk titik di Seberang Bank Dhanarta itu lebarnya mengecil. Lebar trotoar nantinya 1,4 hingga 2,4 meter.

“Titik sebelahnya sudah terakomodir luapan air di sebelah. Berdasarkan kajian konsultan mengacu kiriman air tertinggi sudah masuk dengan lebar parit seberangnya yakni 2 meter,” ucapnya.

Ia pun mengakui jika lebar trotoar nantinya sama itu secara estetika kota lebih bagus. Tetapi Dinas PUPRK memakai kacamata efektivitas anggaran. Selisihnya pun 5 sampai 7 miliar rupiah. Nantinya konsultan harus bisa memaparkan dengan desain lebih kecil apakah bisa menyelesaikan permasalahan genangan air akibat luapan DAS Bontang.

“Kalau tidak bisa meyakinkan kami minta seperti sebelah. Kalau dengan anggaran seperti seberangnya tidak masuk. Artinya hanya bisa sampai Seberang UD Tani,” tutur dia.

Diketahui jarak dari samping Kantor Kaltim Post hingga Perum Halal Square mencapai 700 meter. (ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version