bontangpost.id – Kejadian tenggelamnya jembatan sebagai akses masuk yang terjadi di SMP 5 mendapat sorotan dari legislator. Wakil Ketua DPRD Agus Haris memandang pemkot perlu segera melakukan penanganan.
“Ini sifatnya sudah urgent. Harus segera dicari solusi terbaiknya,” kata wakil rakyat yang akrab disapa AH ini.
Politikus Partai Gerindra ini menyebut ada dua opsi penganggaran yang bisa dilakukan. Bentuknya ialah penggunaan dana darurat atau menunggu pergeseran anggaran sebelum APBD Perubahan yang biasanya dilakukan pada bulan depan.
Sebab jika dibiarkan nantinya takut terjadi korban. Mengingat kondisi meluapnya air danau di depan bangunan sekolah itu tidak bisa diprediksi. Begitu curah hujan intensif maka air langsung naik. Belum lagi bahaya jika pelajar tetap memaksa menyeberang ada potensi serangan dari hewan buas.
“Jangan sampai ada korban dulu baru bergerak. Harus secepatnya,” ucapnya.
Menurutnya 25 anggota dewan akan mendukung jika penanganan dilakukan segera entah menggunakan teknis penganggaran apapun. Namun konstruksi jembatan sebaiknya tidak hanya dilakukan peninggian, melainkan pelebaran. Dikarenakan lebar jembatan sekira 2 meter. Akibatnya kendaraan roda empat tidak bisa berpapasan.
“Sekalian menurut saya dilebarkan saja. Satu kali kerja,” tutur dia.
Sehubungan dengan lahan, maka pemkot bisa berkoordinasi dengan pemiliknya. Jika statusnya belum semua merupakan aset pemkot. Apalagi konon lahan itu milik salah satu perusahaan. “Saya kira bisa konsepnya dihibahkan atau pinjam pakai,” sebutnya.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Najirah bersama Kapolres Bontang mengunjungi lokasi tersebut. Kunjungan ini untuk memastikan tingkat keparahan jembatan yang menjadi salah satu akses pelajar. Hasilnya, Najirah mengaku akan komitmen menindaklanjuti dan mengatasi persoalan jembatan tersebut. Salah satunya dengan melakukan peninggian jembatan.
“Hasilnya seperti apa akan kami rapatkan dulu. Karena ini penting bagi kelangsungan proses belajar mengajar maka segera kami tindak,” ujarnya.
Dalam menindaklanjuti persoalan ini, Najirah berniat untuk berkoordinasi dengan perusahaan di sekitar sekolah. “Tidak menutup kemungkinan akan kami gandeng CSR perusahaan. Sebab, ini masih menjadi kawasan perusahaan,” tutupnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: