Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengunjungi perbatasan RI- Malaysia di Pulau Sebatik, Rabu (28/3) kemarin. Kedatangan dua orang nomor satu pada jajarannya masing-masing tersebut membahas beberapa hal, khususnya keamanan.
—
Menumpang helikopter Bell TNI-AU jenis Puma bernomor HT-7201, Hadi dan Tito tiba di Pulau Sebatik, tepatnya di Lapangan Sepak Bola Aji Kuning. Hadi dan Tito tak sendiri, mereka didampingi Kepala Staf TNI-AD Jenderal TNI Mulyono dan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie. Menjejak daratan, rombongan segera disambut penampilan Tari Japin.
Satu per satu pos perbatasan RI-Malaysia disambangi, mulai dari Aji Kuning, Polsek Aji Kuning, Patok III, Pos AL Sungai Pancang, Polsek Sungai Nyamuk, dan berakhir di Pos Marinir Sungai Bajo. Di Pos Aji Kuning, Panglima TNI dan Kapolri menerima paparan dari Dansatgas Yonif 621/Manuntung. Lantas Panglima memberikan pengarahan kepada anggota TNI-Polri di jajaran Kabupaten Nunukan.
Hadi Tjahjanto mengatakan, jajaran TNI-Polri harus tetap solid dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI. Sehingga, dia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan yang sudah memberi dukungan terhadap tugas pokok TNI-Polri. Menurut dia dengan adanya dukungan dari pemerintah setempat, akan sangat membantu soliditas dua institusi keamanan tersebut.
Menurut Hadi, sebagai titik rawan, posisi wilayah perbatasan sangat riskan terhadap adanya kemungkinan berbagai penyelundupan. “Maka perlu adanya bantuan dari masyarakat juga untuk memberikan informasi kepada aparat. Yaitu apabila mendapatkan informasi yang menonjol di wilayah perbatasan,” terang Hadi.
Selain menegaskan pentingnya kawasan perbatasan, Hadi turut menyinggung momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 2018 ini. Menurut dia, menghadapi tahun pemilu ini, aparat TNI maupun Polri harus tetap menjunjung tinggi sikap netralitas.
Sementara itu Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian setali tiga uang dengan sang panglima. Menurut orang nomor satu di korps Bhayangkara tersebut, soliditas antara TNI dan Polri harus selalu dijalin. Soliditas antara dua institusi pemerintah tersebut kata Tito, merupakan cermin yang akan dilihat dan diikuti masyarakat.
“Masyarakat akan bercermin dari soliditas tersebut dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian rasa aman dan tenteram akan terwujud,” jelas Kapolri. Dia menambahkan, suka duka yang ada di daerah perbatasan wajib disyukuri. Malahan sebaiknya dijadikan semangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam pengabdian kepada negeri. (luk)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: