bontangpost.id – Belum lama beredar, meterai Rp 10 ribu sudah dipalsukan. Kemarin (17/3/2021) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bersama Polda Metro Jaya dan Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) mengungkap sindikat pemalsu meterai. Bukan hanya meterai Rp 10 ribu yang baru beredar pada 28 Januari lalu, sindikat itu juga memalsukan meterai Rp 6 ribu.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Yusri Yunus menegaskan bahwa pelanggaran hukum itu menimbulkan potensi kerugian negara sebesar Rp 37 miliar. Sindikat yang terdiri atas enam orang itu telah mencetak dan mengedarkan meterai palsu selama tiga tahun terakhir.
Peredaran meterai palsu tersebut terbongkar dari kiriman kargo di Bandara Soekarno-Hatta pada 7 Maret lalu. Kiriman kargo itu berisi meterai. Padahal, selama ini meterai selalu dikirimkan lewat PT Pos Indonesia.
“Peredarannya menggunakan kargo. Seharusnya pembelian meterai itu melalui PT Pos Indonesia,” ujar Yusri. Dari lokasi tersebut, polisi mengamankan 50 rim meterai palsu.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Neilmaldrin Noor mengapresiasi pembongkaran sindikat meterai palsu oleh kepolisian. “Bea meterai merupakan pajak atas dokumen yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Pemalsuan meterai merugikan negara dan seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Neil menyebutkan bahwa cara paling mudah untuk membedakan meterai yang palsu dan asli adalah harga dan lokasi pembeliannya. Meterai yang asli bisa diperoleh di kantor pos.
Direktur Operasi Perum Peruri Saiful Bahri menambahkan, meterai asli dan palsu dapat dideteksi dengan tiga pendekatan. Yakni, dilihat, diraba, dan digoyang.
Memang, secara sepintas warna meterai palsu dan asli sama. Namun, meterai asli punya tiga jenis lubang pada lembarannya. Bentuk lubangnya bulat, oval, dan bintang.
“Ini tidak mungkin bisa dipalsukan karena teknologi untuk perforasi tidak sesederhana itu. Jadi, mesin kami yang untuk melakukan perforasi cukup spesifik, tidak ada yang punya di Indonesia,” terangnya.
Selain itu, tidak sepenuhnya tersangka penipuan bisa meniru seluruh ornamen yang dibuat Peruri, mulai logo hingga hologramnya. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post