bontangpost.id – Pembangunan Pasar Taman Citra Mas Loktuan telah rampung dikerjakan PT Faza Jaya Pratama. Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Dikop-UKMP) Rita Atin Widiarti mengatakan sesuai batas kontrak jatuh pada 19 Desember lalu. Namun dua hari sebelumnya itu sudah diselesaikan.
“Bangunan juga sudah dicek oleh sekretaris kota (Sekkot),” kata Rita.
Selain infrastruktur, sejumlah komponen penunjang juga telah tersedia. Mulai dari bak sampak, IPAL, pemasangan sambungan listrik, pembuangan air, hingga tendon air. Meski demikian peresmian masih menunggu instruksi kepala daerah.
“Ini sebenarnya sudah bisa dipakai namun masih ada beberapa sarana yang harus dilengkapi lagi. Tergantung nanti wali kota apakah langsung dipakai atau menunggu semuanya beres,” ucapnya.
Komponen itu akan dianggarkan di APBD 2021. Meliputi pagar keliling, gapura, hingga genset. Pagar dirasa menjadi aspek terpenting. Mengingat menyangkut keamanan dan kenyamanan pedagang-pembeli.
“Karena banyak aset yang harus dijaga,” tutur dia.
Sesungguhnya seluruhnya itu telah diplot di anggaran 2020. Imbas pandemi Covid-19, sebagian mengalami rasionalisasi. Dari Rp 13 miliar yang dibutuhkan hanya diakomodasi Rp 9 miliar.
“Jumlah besar karena tersedot di pemasangan rolling door tiap lapak,” terangnya.
Sehubungan dengan kapasitas genset belum diketahui. Lokasi pemasangannya pun telah disiapkan. Berkenaan dengan jumlah lapak ia tidak mengetahui secara rinci. Akan tetapi dijelaskan antara jumlah pedagang di bangunan lama dan total lapak di bangunan baru tidak selisih jauh.
Ia pun sudah mewanti-wanti UPT Pasar. Supaya melakukan pengecekan ulang data pedagang segera. Agar prosesnya tidak mendadak. Skema yang dipakai sama saat pemindahan pedagang di Pasar Taman Rawa Indah.
“Pedagang wajib menunjukkan surat pakai lapak yang diperpanjang tiap tahunnya. Karena biasanya ada satu pedagang yang memakai beberapa lapak,” sebut dia.
Menurutnya, pembangunan ini merupakan yang tercepat. Sebab saat awal penandatanganan kontrak, ia tidak mau ada penambahan waktu. Bahkan tiap hari Rita turun langsung melakukan pengecekan. “Saya tongkrongin terus soalnya,” singkatnya.
Diketahui, di bangunan pasar yang baru terdapat dua bangunan. Terdiri dari 556 lapak. Bangunan pertama bersumber dari dana APBN senilai Rp 5,2 miliar. Nantinya bangunan ini diisi oleh sebagian besar pedagang basah. Mulai dari ikan, ayam, dan daging.
Adapun bangunan kedua bersumber dari APBD Bontang dengan nilai Rp 24,6 miliar. Bangunan kedua ini seluas 24×76 meter dan diproyeksikan mampu ditempati sebanyak 286 kios, dan 35 lapak. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post