bontangpost.id – Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia, komunitas pecinta alam di Bontang, menggelar peringatan bertajuk refleksi ekologi pembangunan. Kegiatan itu ditutup dengan penanaman 1.000 mangrove, di Kawasan Konservasi TNK, di Saleba, Bontang Utara.
Wakil Wali Kota Bontang Najirah yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi apa yang dilakukan komunitas pencinta alam ini. Menurutnya, menanam adalah bentuk berdoa untuk kebaikan, dan urusan pelestarian alam bukan urusan kecil. Maka kegiatan yang sama penting terus digalakkan untuk kepentingan pelestarian alam demi masa depan anak cucu ke depan.
“Tanam Pohon artinya kita menanam harapan untuk generasi selanjutnya,” ucapnya.
Ia mengatakan, pelestarian alam bukanlah masalah kecil. Pasalnya hal ini menyangkut masa depan aak cucu dan cicit masyarakat. Menurutnya, ada akibat bila alam tidak dirawat. Misalnya persoalan banjir yang sudah membuat resah masyarakat belakangan ini.
Selain itu, menanam pohon adalah cara memperbaiki lingkungan, dan juga memberikan manfaat bagi rakyat. Mangrove sendiri merupakan tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove merupakan hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Mangrove merupakan solusi yang sangat penting untuk mencegah berbagai masalah lingkungan. Mangrove merupakan pelindung lingkungan yang cukup berpengaruh.
Ia tidak memungkiri bahwa dengan dibuka ruang investasi bagi pemodal atau perusahaan yang masuk, pasti akan bersinggungan dengan pembukaan lahan. Dari itu upaya reboisasi atau penghijauan kembali harus tetap dilakukan,
“Kegiatan seperti ini paling tidak, upaya mengurangi dampak buruk dari kerusakan alam, dan harus terus diupayakan, pemerintah berkomitmen untuk itu,” pungkasnya. (Adv/Kominfo)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post