bontangpost.id – Sudah 4 hari pasca kebakaran hebat yang melanda Pasar Citra Mas Loktuan, Kamis (11/2/2021) dini hari. Pedagang korban kebakaran masih menuntut agar lekas dibangunkan pasar sementara. Seperti yang dijanjikan Pemkot Bontang.
Pedagang sayur di Pasar Citra Mas, Mamang (55) meminta pemerintah mempercepat pembangunan pasar sementara. Menurutnya ini sangat penting. Sebab kondisi saat ini, lokasi pedagang menggelar lapak di pinggir jalan sangat memprihatinkan. Barang dagangan terlihat kumuh. Pedagang repot, sebab usai jualan barang-barang harus cepat dikemas. Karena lapak digelar dengan mengambil sisi jalan milik masyarakat. Terlebih lagi, musim sedang tidak menentu. Kadang tiba-tiba hujan, pedagang kalang kabut merapikan dagangan agar tidak basah.
“Dipercepat lah itu. Kami ini sudah sakit karena jadi korban kebakaran, jangan ditambah sakit lagi,” ujar perempuan yang sudah puluhan tahun berdagang di Pasar Citra Mas ini, Senin (15/2/2021) siang.
Pendapat lain diutarakan pedagang sayur dan sembako, Kalsum (50). Dikatakannya, sejak pasar terbakar, pedagang inisiatif membangun lapak darurat sendiri di pelataran pasar. Ada juga di pinggir jalan dekat pasar. Ia sendiri mendirikan lapak di pelataran pasar.
Hingga Senin (15/2/2021) belum ada kejelasan tepatnya pasar sementara dibangun. Kalsum berharap, pedagang dibiarkan saja berdagang di tempat mereka saat ini. Jangan dilarang. Sembari menunggu pasar sementara dibangun. Kedepan bila pasar sementara rampung, maka semua pedagang mestinya direlokasi ke sana. Tidak berpencar-pencar seperti saat ini.
“Tapi kalau boleh tetap di sini, mau disini saja. Kalau harus pindah, ya kami sama-sama bersihkan di sini,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi II DPRD Bontang bersama Diskop-UKMP dan UPT Pasar, Senin (15/2/2021) siang, terungkap beberap hal. Pertama, pembangunan pasar sementara bakal dibantu perusahaan di sekitar Kelurahaan Loktuan. Ada beberapa perusahaan sudah menyatakan komitmen. Tinggal menunggu eksekusi lapangan.
“Per hari ini (Senin) pasar sudah bersih dari puing-puing,” beber Kadiskop-UKMP Bontang, Asdar Ibrahim.
Karena jadi tanggungjawab perusahaan, maka seluruh teknisnya nanti menjadi kesepakaran forum humas perusahaan. Bisa jadi perusahaan membangunkan pasar sementara yang semi permanen. Atau memberikan bantuan uang tunai dalam nomimal tertentu kepada pedagang. Nantinya uang tersebut digunakan sendiri oleh pedagang untuk membangun lapak di lokasi yang ditentukan pemerintah.
Sempat mengemuka besaran Rp 300 juta bantuan perusahaan untuk membangun pasar sementara. Dengan perhitungan ada 600 lapak di pasar, dengan asumsi pembangunan per lapak Rp 500 ribu.
“Ada dua opsi. Bisa dibangunkan perusahaan, atau pedagang dikasih dana dan bangun sendiri. Tunggu keputusan forum humas perusahaan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: