bontangpost.id – Pemkot Bontang sudah meluncurkan program Wireless Fidelity (Wifi) gratis, Kamis (21/10), di Pendopo Rujab Wali Kota. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memaparkan sebanyak 251 titik lokasi telah terpasang perangkat untuk akses internet tersebut. Tersebar di 15 Kelurahan yang ada di Kota Taman. Dengan radius dapat dipakai maksimal 30 meter dari lokasi pemasangan wifi. Kepala Diskominfo Dasuki mengatakan tujuan dari pemasangan wifi gratis ini untuk merealisasikan smart city.
Di dalamnya mencakup dimensi smart government, smart economy, smart living, dan smart branding. Smart government ialah meningkatkan layanan publik. Smart living agar membentuk kehidupan masyarakat yang humanis dengan digital literasi tinggi. Di aspek ekonomi bisa meningkatkan daya sektor UMKM. Dimensi branding yang dimaksud ialah mewujudkan branding citra kota melalui promosi pariwisata.
“Misinya ialah Kota Bontang yang berkelanjutan layak huni, estetis, cerdas, dan berwawasan lingkungan. Melalui pemantapan ekonomi, sosial budaya, infrastruktur, serta pelestarian lingkungan hidup,” ucapnya.
Terdapat 27 titik dengan bandwidth 20 Mbps guna mendukung layanan publik pemerintah. 200 titik dengan kecepatan mencapai 50 Mbps di fasilitas pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan keamanan. Lokasi seperti taman juga dipasang perangkat dengan bandwidth 50 Mbps. Berada di Taman Adipura (4 titik), Taman Tanjung Laut (4 titik), Stadion Bessai Berinta (4 titik), dan panggung Bontang Kuala (4 titik).
Sementara daerah pesisir hanya berkecepatan 7 Mbps. Meliputi Pulau Selangan, Tihi-Tihi, Gusung, dan Melahing. Masing-masing dua titik. Disinggung mengenai bandwidth yang kecil di pulau pesisir, Dasuki menjelaskan pertimbangannya ialah jumlah penduduk dan luasan kawasan tersebut sedikit. Namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penambahan jika dipantau frekuensi pemakaian sangat padat.
“Bisa jadi kami akan tambah titik pemasangannya ke depan,” tutur dia.
Tidak semua konten dapat diakses melalui jaringan gratis ini. Diskominfo menjelaskan konten seperti gim online, situs judi online, dan pornografi dipastikan tidak dapat diakses. Mengingat pemanfaatan internet berdamping lurus dengan risiko pemakaian. Oleh sebab itu, ia meminta kepada orangtua untuk memantau akses yang dilakukan oleh putra-putrinya.
“Kami mendengarkan masukan dari masyarakat sebelum dipasang. Makanya kami proteksi dari gim online misalnya. Karena ada satu wilayah yang dari pagi sampai sore digunakan untuk itu,” sebutnya.
Anggaran sebesar Rp 1,5 miliar telah dikucurkan untuk program ini. Rinciannya Rp 687.800.000digunakan untuk alokasi layanan wifi gratis, Rp 348.750.000 layanan internet untuk seluruh perangkat daerah, dan Rp 463.450.000 untuk aplikasi dan perangkat jaringan pendukung.
Nantinya, Diskominfo menargetkan pemasangan tidak berhenti di 251 titik ini saja. Sebab sesuai dengan proyeksi kebutuhan pemasangan wifi gratis mencapai 500-800 titik. Namun pengadaannya akan dilakukan secara bertahap. Sesuai dengan kemampuan kas daerah.
Sementara Wakil Wali Kota Bontang Najirah dalam sambutannya menyebut, program wifi gratis ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, tidak sekadar seremonial belaka. “Menuju kota cerdas lewat program bebas kuota,” ungkapnya.
Lebih lanjut Najirah mengatakan, berbagai langkah ditempuh untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat di era digital seperti saat ini. Agar seluruh informasi perihal pembangunan dapat tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat. “Kami berharap tidak ada lagi masyarakat yang termarjinalkan, apalagi program ini juga sejalan dengan misi Pemerintah Kota Bontang,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post