BONTANG – Ketatnya keamanan di sekitar komplek perumahan PC VI Pupuk Kaltim memang menjadi perbincangan masyarakat Bontang dalam seminggu terakhir.
Masyarakat umum yang biasa melintas mengambil jalan pintas dari arah Loktuan menuju kota dan sebaliknya, atau yang sekedar ingin berwisata ke Danau PC VI PKT dan Taman Rekreasi Cibodas dibuat bingung dengan kebijakan baru perusahaan tersebut yang mengharuskan menitipkan kartu identitas untuk memasuki komplek perumahan itu.
Budi salahsatunya. Warga BTN-PKT tersebut sering melintas di PC VI PKT sekedar ingin mengajak keluarga berlibur di Danau PC VI PKT ataupun ingin ke Koperasi PKT. Namun dia cukup beruntung, sebab anggota keluarganya ada yang merupakan karyawan dari Pupuk Kaltim.
“Kami punya stiker kendaraan, jadi masih bisa masuk. Keamanannya saya akui memang lebih ketat dari biasanya,” ujarnya saat ditemui di Danau PC VI PKT, kemarin (18/2).
Sementara Yusril, warga Loktuan yang sedang berlibur di Taman Rekreasi Cibodas bersama keluarganya, menyatakan maklum dengan aturan baru yang dikeluarkan oleh Pupuk Kaltim terkait ketatnya keamanan di PC VI PKT.
Namun, Yusril berharap aturan baru tersebut di sosialisasikan lebih luas kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan masyarakat. “Mungkin antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Namanya area milik perusahaan. Yang penting tempat rekreasi seperti Cibodas atau Danau masih bisa diakses oleh masyarakat yang ingin berlibur bersama keluarga,” jelasnya.
Senada, anggota DPRD Bontang dari Partai Amanat Nasional (PAN), Setiyoko Waluyo juga turut berkomentar terkait ketatnya keamanan di PC VI PKT. Setiyoko yang merupakan anggota Komisi I DPRD Bontang ini mengaku termasuk yang sering melintasi komplek perumahan tersebut untuk ke kota maupun ke tempat kerja. “Iya saya termasuk yang sering lewat di sana (PC VI PKT, Red.),” kata Setiyoko saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pemasangan portal di beberapa pos penjagaan demi alasan keamanan merupakan hak dari perusahaan. Namun, Setiyoko meminta kepada Pupuk Kaltim untuk tidak saklek atau luwes jika ada hal-hal yang dianggap penting atau darurat. “Misalnya ada keadaan gawat darurat sehingga harus lewat jalan pintas melalui PC VI PKT, atau keadaan lain. Jadi tidak menyamaratakan perlakuannya kepada semua masyarakat yang akan melintas,” jelasnya.
Setiyoko pun juga menyarankan kepada petugas keamanan di pos-pos penjagaan, untuk bersikap ramah dan menjelaskan dengan penuh kesabaran kepada masyarakat terkait aturan baru ini. Dia juga menyarankan agar perusahaan lebih baik melakukan tahap sosialisasi terlebih dahulu, sebelum benar-benar menjalankan aturan tersebut. “Intinya sosialisasi kepada masyarakat saja, dipahamkan,” tambah Setiyoko.
Diberitakan sebelumnya, banyak masyarakat yang salah persepsi khususnya para pengguna Media Sosial (Medsos) di Facebook. Mereka mengira saat berkunjung, baik ke danau ataupun Cibodas kini telah dilarang dengan adanya portal tersebut.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Sugeng Suedi, Superintendent Publikasi dan Dokumentasi Departemen Humas Pupuk Kaltim menjelaskan, terkait pernyataan warga di medsos bila berkunjung ke wisata yang ada di PC VI PKT itu dilarang, itu tidak benar.
Pasalnya, pihak perusahaan tetap mengizinkan bila ada masyarakat yang berkunjung ke PC VI PKT. Dengan syarat harus meninggalkan identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) di pos sekuriti yang dilalui tersebut. “Peningkatan keamanan ini sudah berjalan sebulan akhir ini,” katanya, Jumat (17/2) kemarin.
Sugeng menambahkan, dengan meninggalkan identitas sejatinya bila ada warga yang berkunjung tentunya dapat dengan mudah di monitoring. Bahkan pekerja yang ada di perumahan tersebut atau pedagang yang berjualan, seperti di Danau dan Cibodas semua harus memiliki stiker atau ID card yang dikeluarkan Departemen Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) PKT.
“PC VI PKT ini masih termasuk dalam wilayah Obvitnas (Objek Vital Nasional, Red) dan aset dari PT Pupuk Kaltim, sehingga peningkatan keamanan ini sekiranya sangat perlu dilakukan perusahaan,” pungkasnya. (zul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post