bontangpost.id – Meningkatnya prevalensi stunting di Bontang menjadi atensi tersendiri bagi pemerintah daerah. Sejumlah upaya pun bakal dilakukan.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Bontang Dasuki mengatakan, penanganan stunting bakal dilakukan by data.
“Kami berencana melokuskan dulu ke Kelurahan Guntung. Perusahaan di sekitarnya juga akan dilibatkan,” katanya.
Selanjutnya, pihaknya turut menggagas pemberian makanan tambahan (PMT) yang dilakukan oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN).
“Itu langkah yang akan diuji coba,” imbuh dia.
Nantinya, evaluasi dilakukan pada tiga bulan pertama, guna mengetahui pengaruh pemberian makanan tambahan tersebut.
Jika ada perubahan, maka program serupa akan diterapkan di wilayah kelurahan lain di Bontang.
“Ada daerah yang sudah menerapkan, seperti Surabaya,” sebutnya.
Sebagai informasi, prevalensi stunting pada 2023 mencapai 27,4 persen. Hal itu berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Padahal pada 2022 lalu, angka stunting di Bontang sekitar 21 persen.
Oleh sebab itu, upaya penurunan stunting perlu dilakukan lintas sektor.
“Tentu upaya kami untuk menurunkan stunting di Bontang tidak kendur,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: