bontangpost.id – Perhatian PT Kaltim Parna Industri (KPI) bersama Puskesmas Bontang Barat melalui program Sehati Gerakan Cegah Stunting (Gegas) Mitra KPI Berdaya, berlanjut dengan pemberian seminar Kelas Ibu Hamil (Kebumi). Bertempat di Puskesmas Bontang Barat, Rabu (8/6/2022).
Melibatkan 15 ibu hamil di wilayah Kecamatan Bontang Barat, seminar tersebut berisi edukasi perihal tanda bahaya kehamilan, pemahaman mengenai perilaku hidup bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat, hingga pengetahuan terkait gizi untuk ibu hamil, sekaligus praktik pembuatan makanan sehat.
Seminar ini menghadirkan dr Ayudia Marina Shendy yang menjelaskan tentang tanda bahaya kehamilan, seperti muntah dan tak mau makan, demam tinggi, bengkak kaki, tangan, wajah, dan sakit kepala disertai kejang. Janin kurang bergerak, pendarahan pada usia hamil muda dan tua, air ketuban keluar sebelum waktunya, demam menggigil dan berkeringat. Sakit saat kencing atau keluar keputihan hingga gatal di daerah kemaluan, batuk lama hingga 2 minggu lebih, jantung berdebar atau nyeri dada, diare berulang, hingga sulit tidur dan cemas berlebihan.
“Jika ada tanda-tanda itu, segera melakukan pemeriksaan ke dokter agar tidak sembarangan minum obat, yang berakibat fatal bagi tumbuh kembang bayi selama di kandungan,” tutur dr Ayudia.
Sementara itu, pada materi berikutnya terkait PHBS di masyarakat yang dibawakan oleh Putri Tri Handayani. Pengertian PHBS di rumah tangga ini merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
Adapun 10 indikator PHBS di rumah tangga yang dapat diaplikasikan, seperti pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif pada bayi, menimbang bayi dan balita, ketersediaan air bersih, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, ketersediaan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, melakukan aktifivas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.
Ia menyimpulkan PHBS dapat memininalisasi masalah kesehatan dalam keluarga, di antaranya penyakit infeksi yang dapat menyebabkan stunting karena terganggunya metabolisme tubuh. “Dengan melakukan PHBS maka potensi stunting pada anak akan berkurang,” ajak Putri.
Di akhir seminar, Wilma Pasaribu selaku Petugas Gizi Puskesmas Bontang Barat memaparkan mengenai gizi yang harus dipenuhi ibu hamil selama 9 bulan mengandung. Dan mempraktikkan beberapa macam menu makanan sehat yang baik sesuai porsinya untuk dikonsumsi ibu selama hamil. “Takaran porsi sekali makan saat pagi 200 gram, siang 250 gram, dan makan malam 150-200 gram, terdiri dari nasi, sayuran, dan lauk-pauk yang bergizi. Jangan stres, nikmati proses makan untuk perkembangan janin ibu-ibu,” ucapnya.
Di tempat yang sama, CSR & PR Specialist PT KPI Mery Juna menerangkan, Kebumi merupakan bagian dari program Gegas kepada ibu hamil. Sebelumnya, telah dilakukan skrining kesehatan kepada 15 ibu hamil se-Kecamatan Bontang Barat, tes anemia dan ukur lingkar lengan. Juga pemberian makanan tambahan (siang dan malam) selama 30 hari.
“Terjaring 15 ibu hamil ini yang membutuhkan perhatian agar mereka lebih sehat dan melahirkan bayi-bayi sehat,” kata Mery.
Melalui Kebumi, PT KPI berharap para ibu sehat selama hamil, bayi yang dilahirkan pun sehat, tidak ada anak stunting atau kurang gizi. Sekaligus dapat belajar mengenai mengolah makanan bergizi. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: