bontangpost.id – PT Kaltim Parna Industri (KPI) meraih penghargaan pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim, Senin (18/7/2022) lalu. Bertempat di Mahakam Ballroom Hotel Harris Samarinda.
Perusahaan yang memproduksi amoniak itu menerima penghargaan sebagai Bapak Asuh Anak Stunting dengan program kegiatan “Gerakan Cegah Stunting dengan Intervensi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat”.
Sejak 2020 silam, PT KPI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang menandatangani MoU dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) berfokus pada pembangunan kesehatan dan pencegahan stunting. Berdasarkan hasil elektronik pencatatan pelaporan berbasis masyarakat (e-PPBGM) Bontang, angka prevalensi balita stunting tahun 2019 sebesar 26 persen. Artinya, masih di atas ambang batas masalah kesehatan dari WHO yaitu 20 persen untuk stunting.
Di Puskesmas Bontang Selatan II, angka prevalensi stunting sebesar 45,73 persen. Dengan wilayah tertinggi di Kelurahan Berbas Pantai yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II, menjadi lokus pertama program kegiatan ini diluncurkan. Hingga 2022, program kegiatan berbasis pelibatan masyarakat ini telah dilaksanakan di Kelurahan Berbas Pantai, Kelurahan Guntung, hingga Kelurahan Kanaan dan sekolah di wilayah Kecamatan Bontang Barat.
Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pengkajian, operasi timbang untuk balita, pengecekan hemoglobin (Hb) dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil, rembuk warga, refreshing kader posyandu, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil, lomba pembuatan PMT bagi orangtua balita, dan program Cegah Remaja Putri Anemia (Ceria) seperti talk show, test kebugaran dan pembuatan lomba video tablet tambah darah bagi pelajar SMP & SMA se-Bontang.
Dengan mengusung tema “Ayo Cegah Stunting”, upaya percepatan penurunan stunting diaplikasikan dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim yang diketuai Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor dalam sambutannya menargetkan angka prevalensi stunting di daerah yang dipimpinnya dapat turun menjadi 14 persen pada 2024. Atau turun hampir 8 persen ketimbang 2021 yang masih tercatat 22,8 persen.
“Saat ini prevalensi stunting rata-rata nasional sebesar 24,4 persen, sementara di Kaltim di angka 22,8 persen. Ini berarti Kaltim masih di bawah rata-rata nasional,” ujar Isran.
Permasalahan stunting tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak, melainkan perlu kerja sama dan sinergi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa hingga tingkat RW/RT.
“Selamat Hari Keluarga Nasional ke-29, mari bersama-sama kita wujudkan tema kali ini, ayo cegah stunting, agar keluarga bebas stunting. Serta sukseskan program nasional Kampung Keluarga Berkualitas di wilayah Kaltim,” ucap Isran Noor. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: