Terkait Pengerukan Kolam Labuh dan Dermaga Pupuk Kaltim
BONTANG – Guna mendalamkan alur dermaga, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar Sosialisasi Pengerukan Kolam Labuh dan Dermaga Pupuk Kaltim kepada nelayan pesisir selama dua hari, 10 – 11 Agustus di dua tempat berbeda.
Hari pertama, Pupuk Kaltim menggelar sosialisasi di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kelurahan Loktuan, dengan sasaran para nelayan di wilayah Loktuan dan Guntung. Sementara, Sabtu lalu terselenggara sukses di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gunung Elai, menghadirkan nelayan Tanjung Limau dan Bontang Kuala.
Turut hadir sebagai pembicara Project Manager Infrastruktur Pupuk Kaltim Teguh Ariyanto, Kepala Project Pengerukan PT Cahaya Mentari Cemerlang Hendarman dan Camat Bontang Utara, serta mendapat dukungan dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian, hingga Dinas Lingkungan Hidup Kota Bontang.
Teguh Ariyanto mewakili Pupuk Kaltim menjelaskan tujuan terselenggaranya sosialisasi tersebut, guna melakukan aktifitas pengerukan alur Dermaga Pupuk Kaltim, agar kapal kapasitas besar dapat bersandar sehingga dapat menghemat ongkos transportasi.
Kegiatan ini pun sesuai dengan izin lingkungan Keputusan Gubernur Kaltim Nomor 660/K270/2013 melalui proses pembuatan Amdal dan Andal. Sementara Surat Izin Kerja Keruk (SIKK) berdasarkan keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor BX-366-PP207 berlaku sejak 29 Juli 2015 hingga 29 Juli 2018 mendatang.
“Mohon dukungan serta kerja sama bapak ibu nelayan, untuk membantu kelancaran Pengerukan Kolam Labuh dan Dermaga Pupuk Kaltim. Serta bantuan pengawasan dari dinas terkait,” ucapnya.
Sementara itu, Hendarman memaparkan waktu pelaksanaan proyek tersebut adalah 300 hari masa kerja, terhitung sejak 5 Juni 2017 lalu. Dimulai dari pembuatan tanggul selama 210 hari dan proses pengerukan selama 90 hari.
Lokasi area damping terletak di sebagian lahan industri Pupuk Kaltim. Seluas kurang lebih 50 hektar dengan kemampuan daya tampung sekitar 2 juta meter kubik solid material. Sedangkan area pengerukan terletak di antara pelabuhan existing dermaga PT Pupuk Kaltim. Target kedalaman sekitar 13,5 meter dan volume pengerukan sekitar 770 ribu meter kubik.
“Tujuannya pembuatan tanggul di area damping agar material hasil pengerukan tidak mencemari badan air (sungai atau pantai),” terangnya.
Adapun pekerjaan pembuatan tanggul meliputi pembuatan matras kayu galam sebagai dudukan tanggul, pemasangan dan pengisian pasir untuk tanggul Geo Tube, pekerjaan finishing tanggul Geo Tube, dan pembuatan badan jalan inspeksi.
Pengerukan sendiri akan dilakukan menggunakan alat cutter suction dredger (CSD) dengan diameter suction 24 inci, kapasitas produksi 600 meter kubik per jam (solid material). Nantinya, dimulai dari pemasangan Silt Protection pada lokasi sekeliling area dredging dan sepanjang front sea water intake (SWI). Juga pemasangan pipa HDPE 22 inci sepanjang 3.100 meter dari area pengerukan sampai area damping.
Usaha untuk mengendalikan dampak adalah dengan melakukan inspeksi secara berkala pada Silt Protection dengan melibatkan tenaga penyelam lokal, sehingga fungsi Silt Protection tetap efektif. Monitoring kualitas air selama proses pengerukan berlangsung.
“Kami akan mengukur kekeruhan kualitas air (rona) secara berkala dan membuat ata memasang beberapa keramba indikator disekitar area pengerukan terdekat yang pengelolaannya akan bekerjasama dengan dinas atau instasi terkait,” tutup Hendarman. (ra/adv)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post