Pupuk Kaltim Dorong Pemberdayaan Masyarakat Pesisir  

BERTUKAR PIKIRAN: Pupuk Kaltim bersama prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Unmul Samarinda saat menggelar seminar teknologi.(HUMAS PUPUK KALTIM)

BONTANG – Pupuk Kaltim bekerja sama dengan program studi (prodi) Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda menggelar seminar teknologi bertema “Inovasi Tabungan Air melalui Pengembangan Alat Sand Filter Penjaring bagi Masyarakat Pesisir”. Seminar yang diikuti puluhan mahasiswa itu sebagai pengetahuan tambahan dalam mendorong peningkatan soft skill dan inovasi melalui penciptaan perangkat dengan value terukur bagi masyarakat, Kamis (6/9) lalu.

Diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Superintendent Bina Wilayah Departemen CSR Pupuk Kaltim, Esti Yuli Wulandari, kegiatan ini bentuk sinergi antara perusahaan dengan akademisi. Sebagai wadah bertukar pikiran dan sharing terkait inovasi yang digagas Pupuk Kaltim dalam membantu kesejahteraan masyarakat. Khususnya bagi wilayah pesisir Malahing yang menjadi binaan perusahaan.

Menurut dia, berbagai inovasi digagas Pupuk Kaltim bagi masyarakat Malahing sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap pembinaan wilayah dan masyarakat secara menyeluruh. Mulai dari mengubah pola pikir hingga tatanan sosial kemasyarakatan dan lingkungan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

“Satu di antaranya upaya pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kampung Malahing yang hingga kini belum tersentuh layanan PDAM seperti halnya di daratan Bontang,” kata Esti.

Diciptakannya inovasi sand filter oleh Pupuk Kaltim, berangkat dari kondisi pesisir yang sulit dijangkau dari wilayah darat dan perkotaan sehingga masyarakat setempat hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan harian. Selain juga sebagian masyarakat Malahing terpaksa mengeluarkan biaya lebih hanya untuk mendapat air bersih dengan cara mengangkut melalui kapal nelayan menggunakan media tampung seadanya.

“Dengan inovasi sand filter, akhirnya mampu menopang kebutuhan air bersih bagi warga Malahing. Sekaligus wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan alat pemurnian air hujan agar aman digunakan masyarakat,” tambah dia.

Dari kegiatan ini, diharapkan ada kelanjutan sinergi antara Pupuk Kaltim dengan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Sebagai bentuk kontribusi akademisi bersama perusahaan dalam menciptakan kehidupan yang jauh lebih layak bagi masyarakat pesisir. “Semoga dengan sinergi  baik, ada perubahan lebih positif serta mampu berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat pesisir,” harap Esti.

Mewakili Dekan Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, Masayu Widiastuti menyambut terbuka upaya tersebut. Dirinya juga mendorong Pupuk kaltim meningkatkan realisasi komitmen perusahaan bagi masyarakat. Dan pihaknya siap mendukung berbagai program Pupuk Kaltim yang bisa disinergikan secara optimal. Sekaligus wujud peran serta akademisi terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh perusahaan.

“Universitas Mulawarman, khususnya Fakultas Teknik selalu terbuka untuk bersinergi bersama pihak industri, termasuk Pupuk Kaltim yang selama ini terus berkiprah dalam upaya pembangunan masyarakat pesisir,” ucap dia.

Seminar diisi tiga materi di antaranya penciptaan sand filter untuk pemurnian air hujan ramah lingkungan. Dipaparkan oleh tiga penggagas inovasi, masing-masing Novian Johan Perdana, Wildan Habibi, dan Muhammad Gani Putra. Ketiganya merupakan Staf Departemen Proses dan Pengelolaan Energi Pupuk Kaltim.

Diterangkan, jika inovasi sand filter dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat dengan berbagai keunikan dibanding filter pada umumnya. Sebab alat ini dikategorikan inovasi low budget dengan hasil maksimal. Mengingat sand filter digagas berdasarkan perhitungan no cost material, free energy, dan ergonomis. Sejak penggunaan sand filter, secara perlahan mampu menopang ketersediaan air bersih yang layak bagi masyarakat Malahing, termasuk menekan biaya pembelian air ke darat. Hanya dengan perawatan alat agar mampu bekerja maksimal.

Materi kedua disampaikan Staf Departemen CSR Pupuk Kaltim melalui Irma Safni dan Devi Paramitha. Mereka memaparkan kondisi awal masyarakat Malahing yang rentan akan berbagai hal. Dengan kebutuhan dasar yang belum terpenuhi secara baik, seperti air bersih, listrik, kesehatan, lingkungan dan lainnya. Dijelaskan Irma Safni, Kampung Malahing berada di tengah perairan Bontang dengan jarak sekira 2 mil dari daratan, dihuni 50 kepala keluarga (KK) dengan jumlah penduduk kurang lebih 217 jiwa.

Minimnya perhatian bagi masyarakat Malahing membuat Pupuk Kaltim tergerak untuk hadir melalui program Better Living in Malahing. Digagas sebagai upaya perbaikan kehidupan masyarakat setempat secara menyeluruh. Dimulai dari mengubah pola pikir hingga pembekalan berbagai keterampilan, pemberian fasilitas, pendidikan yang layak, serta pengelolaan lingkungan, dan kesehatan secara baik dan benar.

“Harapannya, masyarakat Malahing dapat lebih berdaya dan sejahtera. Tak hanya dari sisi ekonomi saja, namun kebutuhan dasar serta derajat kesehatan dan lingkungan yang turut ditingkatkan. Upaya tersebut terus berjalan hingga kini,” papar Irma Safni.

Sementara materi ketiga dipaparkan Kepala Prodi Teknik Lingkungan, Yunianto Setiawan terkait karakteristik masyarakat pesisir dan upaya yang telah dilakukan Universitas Mulawarman dalam pengembangan masyarakat pesisir di Kalimantan Timur. (*/rdh/vo/nav/adv)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version