bontangpost.id – PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) dalam kolaborasi strategis bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), kembali menyelenggarakan kegiatan Business Case Competition (BCC) guna mempersiapkan mahasiswa menjadi talenta-talenta pemimpin masa depan Indonesia di era digital, khususnya dalam mencapai keberlanjutan di bidang agribisnis melalui penerapan praktik-praktik Environmental, Social, and Governance (ESG) yang tepat.
Mengusung tema Agribusiness Sustainability through ESG Development, kegiatan yang bertajuk Pupuk Kalimantan Timur-Gadjah Mada Business Case Competition (PKT-GAMA BCC) ini mengajak mahasiswa tingkat S1 dan S2 dari berbagai universitas di seluruh Indonesia tidak hanya untuk menguji kemampuan praktik berbisnisnya, tetapi juga untuk menerima pembekalan yang sistematis terkait tata cara praktik-praktik bisnis.
Selain itu, dalam rangka menyongsong kesiapan sumber daya manusia (SDM) masa depan, kegiatan BCC ini juga akan dirangkai dengan workshop guna melatih peserta dalam melakukan presentasi bisnis yang baik dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam sambutannya pada opening ceremony PKT-GAMA BCC 2023 pada Rabu, 5 Juli 2023 Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengungkapkan, lewat tema Agribusiness Sustainability Through ESG Development di ajang PKT-GAMA BCC tahun ini, perusahaan ingin menyuarakan pentingnya inovasi-inovasi bisnis yang tidak hanya mementingkan profit semata, tetapi juga perlu memperhatikan faktor keberlanjutan lingkungan. Tentu dengan semangat yang sama dengan yang sudah dirintis Pupuk Kaltim melalui penerapan prinsip-prinsip ESG yang tepat yang sudah memberikan banyak dampak positif bagi perusahaan baik dari sisi pelestarian lingkungan hidup maupun capaian kinerja yang baik.
“Kami ingin agar semangat Pupuk Kaltim sebagai pelopor transformasi hijau di industri petrokimia bisa memotivasi generasi muda di ajang ini sehingga kelak bisa melahirkan lebih banyak lagi inovator-inovator industri masa depan dalam meningkatkan baik efektivitas, maupun efisiensi dari berbagai proses-proses industri,” ungkapnya.
Pupuk Kaltim sendiri sudah sejak lama menerapkan praktik-praktik ESG di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga hasil akhir, semuanya dievaluasi secara detail dan menyeluruh dengan parameter-parameter ESG.
Hingga kini, Pupuk Kaltim senantiasa gencar dalam mengupayakan penurunan emisi karbon dalam beberapa tindakan, yakni diantaranya adalah pengembangan komoditas ramah lingkungan green amonia dan soda ash, program pemberdayaan hutan community forest, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), penggunaan kendaraan listrik untuk operasional pabrik, serta eksplorasi secara terus menerus untuk mengoptimalisasi pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan secara masif dan menyeluruh.
Penerapan ESG yang tepat oleh Pupuk Kaltim ini juga tergambar dalam laba bersih yang berhasil mencapai angka Rp 14,59 triliun di tahun 2022 lalu.
Selain terbukti dalam capaian profit, Pupuk Kaltim juga telah berhasil mengoleksi beberapa penghargaan bergengsi berkat implementasi ESG yang prima.
Per Juni 2023, Sustainalytics menyebut bahwa Pupuk Kaltim sukses naik kelas ke posisi teratas dari total 73 perusahaan sektor agrokimia di dunia untuk penilaian ESG Risk Rating. Selain itu, dari hasil asesmen lembaga ESG Rating Morningstar Sustainalytics, Pupuk Kaltim mendapatkan skor 21,3 sehingga Pupuk Kaltim dinilai memiliki risiko medium dalam mengalami dampak keuangan material dari faktor-faktor ESG.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang turut hadir dalam opening ceremony PKT-GAMA BCC 2023 turut menyuarakan urgensi dari inovasi, sustainability dan entrepreneurship di kalangan generasi muda. Menurutnya, Kompetisi PKT-BCC 2023 ini sangat luar biasa. Dia melihat ada tiga manfaat utama dari kompetisi ini yakni inovasi, sustainability dan entrepreneurship.
“Inovasi sangat penting. Tidak hanya untuk kita pribadi tapi juga untuk meniti karir. Kalau semakin inovatif akan semakin bagus. Dari sisi environment, bagaimana kita memajukan ekonomi, kehidupan dan karir kita dengan keseimbangan. Maka sustainabilitas menjadi sangat penting. Entrepreneurship juga sangat penting, karena Indonesia membutuhkan entrepreneurship terutama di bidang agribisnis. Kompetisi PKT-GAMA BCC ini adalah manifestasi visi dan semangat nasionalisme dari PKT dan UGM. Kami bersama menyiapkan pemimpin-pemimpin Indonesia yang unggul di era digital dan sekaligus menyediakan infrastruktur bagi mahasiswa dengan dunia nyata,” paparnya.
Rangkaian kompetisi PKT-GAMA Business Case Competition 2023 yang akan diselenggarakan dari Juli hingga Agustus 2023 ini merupakan kolaborasi antara institusi pendidikan dengan praktisi industri agrobisnis.
Ajang serupa sudah dilaksanakan oleh Pupuk Kaltim berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) untuk yang kedua kalinya.
Dalam kegiatan BCC ini, baik hard skill maupun soft skill dari para mahasiswa S1 maupun S2 dari berbagai universitas di seluruh Indonesia diuji guna mempersiapkan mereka untuk terjun ke dunia kerja.
Kompetisi ini dapat dijadikan sebagai “jembatan” bagi teori yang telah diperoleh semasa perkuliahan agar dapat diaplikasikan dengan benar di dunia kerja. Semuanya itu akan diuji dalam ajang pengasahan kemampuan presentasi bisnis sebagai bagian terpenting dalam memaparkan analisis serta ide-ide bisnis kepada pihak manajemen perusahaan atau instansi.
Melalui kegiatan kompetisi ini diharapkn talenta-talenta muda Indonesia yang berpartisipasi kelak dapat menjadi agen-agen inovator dalam mewujudkan penyelenggaraan bisnis yang patuh terhadap prinsip-prinsip pelestarian lingkungan hijau, khususnya untuk implementasi di sektor agribisnis.
Mengingat, ini adalah bentuk investasi Pupuk Kaltim yang sangat sepadan demi mewujudkan para pemimpin yang terbaik untuk turut menyokong terwujudnya ketahanan pangan nasional di masa depan. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post