bontangpost.id – Sebanyak 100 nelayan tradisional se Kota Bontang mengikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) berupa Basic Safety Training (BST) dan Kecakapan kapal tradisional (SKK) 60 mil. Acara tersebut secara resmi dibuka oleh Wali Kota Bontang Basri Rase di Hotel Grand Mutiara pada, Selasa (7/6/2022).
Dalam sambutannya, Basri mengatakan adanya pelatihan ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia di bidang kelautan. Bagi para nelayan nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih terhadap program pemerintah.
Tak hanya itu, DPM ini merupakan pembekalan bagi nelayan tentang penerapan hukum laut dan juga keselamatan dalam pelayaran. Serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Kegiatan ini menandakan bahwa pemerintah sangat konsen dengan pengembangan sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan SDM unggul Indonesia Maju,” ujar Basri.
Adapun DPM ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi nelayan dan kapal tradisional di bidang keamanan pelayaran sehingga kompetensinya diakui oleh pemerintah secara legal.
“SKK 60 mil merupakan salah satu syarat mutlak bagi awak kapal tradisional untuk mengetahui keselamatan kapal pada saat berlayar,” imbuhnya.
Dengan adanya DPM ini Basri berharap nelayan Bontang terbantu. Ke depannya ia meminta KSOP Bontang dapat membuat kewenangan penerbitan SKK 60 mil.
“Saya berharap diklat ini dapat menekan angka kecelakaan di laut bagi nelayan dan awak kapal tradisional. Kepada seluruh peserta diklat agar sekiranya mengikuti kegiatan ini dengan baik dan optimal,” harapnya. (Adv Kominfo)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: