BONTANG – Mariono, warga Tanjung Laut, tak menyangka jika harus pulang lebih cepat dari aktivitasnya sebagai sopir angkot, Sabtu (1/12) kemarin. Pasalnya, angkot yang dikendarainya terguling di Jalan Brigjen Katamso simpang tiga RSIB, sekira pukul 08.30 Wita
Kendaraan dengan nomor pelat KT 1787 D ini berjalan dari arah Terminal Bontang untuk mencari penumpang. Setibanya di simpang tiga RSIB diakui Mariono, tiba-tiba rem tidak berfungsi. Saat itu, laju kendaraaan ditaksir mencapai 30 kilometer per jam. Dengan kondisi jalan yang menurun.
“Waktu saya injak rem, saya bingung kenapa kendaraan ini tidak bisa berhenti,” kata Mariono.
Bahkan upaya alternatif menghentikan laju kendaraan pun sudah dilakukan. Sayangnnya, laju kendaraan tak kunjung menurun. “Sempat juga saya oper persneling ke gigi satu tanpa diinjak gasnya. Biasanya berhenti, tetapi ini tetap tidak bisa. Saya heran,” ujarnya.
Mengingat terdapat beberapa kendaraan di sekitar lampu lalu lintas tersebut, Mariono terpaksa membanting arah ke bagian kiri. Tepatnya, mengenai trotoar jalan. Hasilnya, badan kendaraan pun oleng ke kanan. Hingga akhirnya terbalik.
“Sempat mengenai bagian ujung belakang angkot lainnya,” ungkapnya.
Mariono pun keluar melalui kaca bagian depan yang telah pecah. Ia segera memanggil rekannya untuk membalikkan kendaraan dan dibawa ke tempat yang lebih aman.
Diakuinya, saat itu ia belum mengangkut penumpang. Sehingga tidak ada korban. Mariono pun juga tidak mengalami luka parah. Hanya beberapa bagian tubuh tergores akibat benturan.
Sementara, saksi mata bernama Hadi membenarkan jika sebelum terbalik angkot tersebut sempat menabrak trotoar. Bahkan, tutup bahan bakar kendaraan itu lepas. Alhasil, bahan bakar pun tumpah ke jalan.
“Saya mau mendekat, tetapi setelah melihat ada tumpahan bahan bakar jadi mengurungkan niatan tersebut. Takut kalau ada percikan api,” kata pria yang bekerja sebagai penggali jargas di sekitar lokasi kejadian ini.
Adapun kondisi ban kiri bagian depan langsung kempes akibat menabrak ujung trotoar. “Saat itu saya berada di dalam lubang jargas tetapi setelah dengar suara dentuman yang tidak terlalu keras, saya langsung naik ke atas,” ungkapnya.
Selain ban dan kaca, kondisi kendaraan angkot mengalami kerusakan pada bagian sasis. Bagian terpenting pada bodi kendaraan itu putus. Rencananya, sang sopir memilih tidak menggunakan kendaraan tersebut lagi. Nantinya, sopir akan memanggil tukang besi tua untuk dijual. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: