Saluran Pembuangan di Pasar Citra Mas Loktuan Tersumbat, Kepala UPT; Salah Perencanaan

Pedagang mengepel lantai pasar akibat saluran pembuangan yang mampet. (Lutfi/bontangpost.id)

bontangpost.id – Sejumlah pedagang ikan Pasar Citra Mas Loktuan mengeluhkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tidak berfungsi alias tersumbat.

Pantauan bontangpost.id, dua deret kios yang terletak di Blok G tergenang air. Setelah ditelusuri air itu berasal dari saluran pembuangan limbah yang tidak lancar.

Bahkan saat saluran tersebut dibuka, terdapat genangan air yang bercampur kotoran. Sehingga mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

“Sudah tergenang karena IPAL nya buntu di tambah bau busuk lagi. Dampaknya pembeli jarang melewati lapak kami,” keluh Abdul Azis saat disambangi di lapak miliknya pada, Ahad (9/10/2022).

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Pedagang Pasar Citra Mas Loktuan ini membeberkan bahwa kondisi itu terjadi sejak September lalu. Tak heran, ia kerap menerima keluhan dari anggota forum.

“Terganggu sudah pasti. Apalagi kami ini pedagang basah. Jadi, saya maklumi saja kalau teman-teman pedagang lainnya banyak yang menggerutu,” akunya.

Kata Azis, meski kondisi sedang terik setiap hari lapak di area itu tergenang. Sehingga setiap usai menjajakan dagangannya, ia bersama pedagang lainnya melakukan penyedotan air.

“Ya walaupun sore sudah di sedot airnya. Besok pasti ada lagi,” timpalnya.

Dia berharap UPT Pasar memperbaiki IPAL pasar. Mengingat beberapa pedagang maupun pembeli acap kali terpeleset akibat licinnya lantai yang tergenang air.

“Sudah kami adukan ke UPT Pasar. Ada saja kok mereka ke sini melihat kondisi kami. Tapi, enggak tahu itu bakal di perbaiki atau tidak. Kalau tidak ada tindak lanjut siapa yang mau bertahan dengan kondisi seperti ini,” urainya.

Menjawab persoalan tersebut, Kepala UPT Pasar Andi Parengrengi mengatakan bahwa seluruh keluhan pedadagan bakal ditindalanjuti.

Menurutnya, IPAL tidak berfungsi dengan baik akibat kesalahan perencanaan di awal pembangunan. Pasalnya, saluran pembuangan di lapak ikan terbilang kecil. Sehingga air mudah meluap.

“Kendalanya saat ini kami belum ada anggaran untuk memperbaikinya. Tapi akan kami usahakan secepatnya lah. Intinya semuya keluhan pedagang pasti kami tampung,” ujarnya.

Kata dia, upaya sementara yang di lakukan adalah dengan menyediakan satu unit mobil tangki air dan menyedot air yang menggenang menggunakan mesin pompa air.

“Tim kami sudah ngecek ke lokasi. Dan langsung kami tindak. Rencananya per tiga hari akan kami lakukan penyedotan air itu,” sambungnya.

Soal licinnya lantai yang mengakibatkan banyak masyarakat terpeleset, Andi bilang November mendatang pihaknya akan menyediakan karpet anti licin yang terbuat dari karet.

“Inshaallah, November sudah cair. Kami sudah anggarkan Rp 150 juta untuk beli karpet itu. Kalau yang persoalan IPAL tadi akan kami tindak lanjut,” tandasnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version