Yusran Ingin Berlayar Bersama Hanura
SAMARINDA – Nama Bupati Penajem Paser Utara (PPU) Yusran Aspar ikut bersaing memperebutkan perahu Partai Hanura untuk berlayar di Pilgub Kaltim 2018. Ya, politisi Gerindra itu telah mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur (cagub) ke tim Pilkada Hanura, Senin (31/7) siang kemarin.
Ketua DPD Gerindra Kaltim ini mengaku termotivasi memperebutkan kursi KT-1 semata untuk ibadah. Dirinya ingin menghabiskan sisi usia dengan mendorong kemajuan pembangunan di tanah Borneo. Terutama peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Saya maju Pilgub bukan sekedar mencari popularitas. Saya hanya ingin mengabdi untuk masyarakat. Serta melahirkan generasi Kaltim yang bisa dibanggakan dan berguna bagi bangsa ini di masa mendatang,” ucap Yusran.
Menurut dia, sebagai seorang pejabat dirinya cukup paham apa yang dibutuhkan Kaltim ke depan. Selain itu, dia merasa cukup miris dengan kesenjangan pembangunan saat ini. Terutama di bidang infrastruktur jalan.
“Saya merasa terpanggil membangun masyarakat Kaltim. Niat saya tulus. Saya hanya ingin bisa berbuat lebih memperbaiki masalah di kabupaten/kota di Kaltim ini,” katanya.
Apalagi saat ini Pemerintah Kaltim hanya mengandalkan pembiayaan pembangunan dari dana bagi hasil (DBH). Baik itu dari sektor minyak dan gas (migas), maupun dari sektor pertambangan batu bara. Yusran ingin ke depan pemerintah mandiri dan tidak lagi mengandalkan DBH sebagai kantong utama APBD.
“Pertanyaannya, kalau dana yang bersumber dari DBH itu sudah tidak ada, lalu apa yg mau dibagi pemerintah? Saya ingin Kaltim membangun tanpa merusak ekosistem alam,” tuturnya.
Pria yang pernah menjabat anggota DPR RI ini berharap Partai Hanura menyadari persoalan yang jadi keresahan hatinya. Sehingga bisa satu suara mengusung dirinya maju di Pilgub Kaltim mendatang.
“Harapannya bisa bersama-samalah dengan Hanura. Karena partai kami (Gerindra, Red.) hanya punya 6 kursi. Itu masih kurang. Saya ingin berkoalisi dengan sebanyak-banyaknya partai. Dengan Hanura sendiri, saya sudah cukup sering berkomunikasi. Bahkan dengan Ketua Hanura (Kaltim) Herwan, saya pernah satu partai di Demokrat dulu,” ungkapnya.
Secara spesifik, Yusran enggan menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk agar Hanura meminang dirinya. Namun yang jelas baginya, dia siap bekerja cerdas dan ikhlas, bukan hanya untuk Hanura tapi juga untuk masyarakat Kaltim.
“Insyaallah, saya akan berbuat yang terbaik bagi kebaikan masyarakat. Yang terpenting ada nilai ibadah yang akan saya hadiahkan sebagai balas jasa kepada Hanura,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yusran menyebut, partai yang dipimpinnya telah menjalin komunikasi dengan hampir semua partai. Seperti PKB, PAN, PPP, PKS, dan Nasdem. Kecuali Partai Golkar dan PDI Perjuangan yang memang sudah memiliki cagub untuk KT-1.
“Siapa nanti yang akan berpasangan dengan saya, saya belum bisa memutuskan. Karena perjuangan ini masih panjang. Selain itu, Gerindra belum memutuskan itu. Begitupun bila memang nanti koalisi sudah terbentuk. Kita mengalir saja. Tapi siapa pun itu, saya terbuka,” katanya.
Yusran menekankan, dirinya tidak memasang mahar apapun untuk membangun koalisi. Kendati demikian, karena partai politik juga membutuhkan amunisi untuk bergerak, dia mengakui pihaknya akan menyediakan dana tersebut. Namun untuk jumlahnya, Yusran masih enggan menyebutkan. “Ya, kalau yang seperti itu (biaya politik, Red.) tetap ada. Cuman berapa itu, ya nanti kita lihatlah,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Hanura Kaltim Herwan Susanto mengaku, partai yang dinahkodainya tidak menutup peluang mengusung Yusran Aspar. Pasalnya, pada Pilkada PPU, Partai Hanura juga menjadi pelopor kemenangan Yusran Aspar.
“Partai Hanura sebenarnya, kalau mengusung beliau (Yusran, Red.) bukan lagi hal yang asing. Karena di Pilbup PPU kami juga ikut mengantarkan beliau menjadi bupati,” katanya.
Dia menyebut, jika nanti DPP Hanura mengusung Yusran Aspar sebagai cagub, maka pihaknya siap menjadikan sekretariat DPD Hanura sebagai posko pemenangan. “Kalau memang partai menetapkan pak Yusran sebagai calon gubernur, kami siap all out memenangkan beliau,” aku Herwan.
Soal nanti siapa yang jadi calon wakil gubernur yang diusung, Herwan menyerahkan itu kepada cagub. Baginya siapa pun yang jadi wakil gubernur haruslah orang yang memiliki kemampuan, elektabilitas tinggi, dan bisa mendongkar suara. “Selain melengkapi perahu, tentu pendanaan dari pasangan cagub dan cawagub harus diutamakan. Karena letak geografis Kaltim ini tidaklah mudah. Makanya harus mendapatkan pasangan yang solid dan punya kemampuan finansial,” sebutnya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post