bontangpost.id – Selama menjabat kepala daerah, Wali Kota Bontang Basri Rase mengaku berhasil mengurangi dampak banjir. Bahkan presentase tingkat keberhasilannya mencapai 40 persen.
Hal itu disampaikan Basri dalam forum Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bontang 2025-2045 kemarin.
Kata Basri, luas genangan banjir di Bontang menurun secara bertahap sejak 2019 hingga 2022. Pada 2019 terdapat 515 hektare lahan di Bontang yang terendam banjir. Dua tahun berikutnya, yakni pada 2021 angka itu menyusut menjadi 353 hektare. Lalu, pada 2022 menurun menjadi 283 hektare lahan.
“Alhamdulillah, secara perlahan kita bisa mengatasi persoalan banjir di Bontang. Ini berkat kerja sama kita semua,” ucapnya.
Meski baru 40 persen, sebagai kepala daerah, Basri mengaku terus berkomitmen untuk mengurai persoalan banjir dalam waktu panjang. Hal itu ia buktikan dengan menjadikan program penanggulangan banjir sebagai prioritas di RPJPD.
Terpisah, Kepala Bapelitbang Bontang Amirudin membenarkan yang disampaikan Wali Kota Bontang. Sebab berdasarkan data yang mereka miliki banjir di Bontang yang berasal dari hulu sungai menurun setiap tahunnya.
“Yang disampaikan itu fakta. Sesuai data yang kami punya. Setiap tahun luasan daerah yang terkena banjir menurun,” ucapnya.
Kata Amir, menurunnya luas genangan banjir berkat program yang digaungkan pemerintah. Yakni normalisasi sungai secara rutin, penurapan, perbaikan drainase, dan sebagainya.
Diakuinya, yang menjadi kendala pemerintah saat ini ialah mengentas banjir rob. Sebab, harus menggunakan penanganan khusus.
“Persoalan banjir masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Makanya, berbagai program masih kita ajukan untuk mencapai 60 persen sisanya. Nah, kalau rob masih kami coba cari jalan keluarnya,” tutupnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: