bontangpost.id – Pemerintah Kota Bontang tidak menerima Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2021 dari retribusi biaya uji berkala (Kir) kendaraan dan jasa umum. Padahal di tahun itu pemerintah menargetkan retribusi Kir sebesar Rp 240 juta.
Akibatnya, warga Bontang harus ke kota terdekat seperti Samarinda atau Kutai Timur bila ingin melakukan uji kir. Tidak memadainya fasilitas seperti gedung yang tak terakreditasi, minimnya SDM dan tak tersedianya fasilitas pendukung menjadi penyebabnya.
Berkaca dari hal itu, Anggota Komisi lll DPRD Bontang Amir Tosina tak ingin kejadian serupa terulang kembali di tahun ini. Mengingat angka PAD yang masuk ke kas daerah terbilang besar.
“Kan sayang, kalau sampai PAD kita dari retribusi kir tahun ini tidak ada. Apalagi masyarakat harus ke luar daerah kalau mau uji kir,” ujarnya saat di ruang rapat, Senin (21/2/2022).
Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bontang Ikhwan Agus mengatakan pihaknya akan mengaktifkan penarikan retribusi kir di tahun ini. “Tunggu harmonisasi Perwali seminggu atau dua minggu lagi lah. Semoga bulan depan sudah bisa terlaksana,” ucapnya Senin, (21/2/2022).
Dikatakan Ikhwan, ada perubahan tarif dari harga lama ke harga baru saat diaktifkannya uji kir bagi kendaraan dan jasa umum. Hal itu menyesuaikan perubahan penggunaan buku kir menjadi kartu Bukti Lulus Uji Elektronik (BLUE).
Hal itu juga didukung Perda nomor 9 tahun 2011 tentang retribusi jasa umum yang diatur dalam Perwali nomor 57 tahun 2015 tentang petunjuk pelaksanaan Perda nomor 9 tahun 2011.
“Itukan Perda sejak 2011 belum ada perubahan. Perubahan tarif kita sesuaikan dengan daerah sekitar. Seperti apa teknisnya kami masih tunggu harmonisasi Perwali untuk mendukung perubahannya tarif uji kir tersebut,” kata Ikhwan.
Rincian dari harga lama ke harga baru :
1. Mobil penumpang umum Rp 25 ribu menjadi Rp 45 ribu
2. Micro bus Rp 31 ribu menjadi Rp 65 ribu
3. Mobil barang Rp 45 ribu menjadi Rp 85 ribu
4. Kendaraan gandeng Rp 35 ribu menjadi Rp 95 ribu
5. Bus Rp 45 ribu menjadi Rp 85 ribu
“Kenaikan tarif kami sesuaikan dengan daerah sekitar juga karena perpindahan manual menjadi digital. Bontang termasuk mematok harga paling murah di Kaltim,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: