Soal Kekerasan yang Dilakukan Oknum Guru, AH Sebut Perlu Evaluasi

Wakil Ketua DPRD Bontang Agus Haris (Nasrullah/bontangpost.id)

bontangpost.id – Dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oknum guru SD di Bontang mendapat sorotan dewan.

Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris turut menyayangkan hal itu. Ia mengatakan, guru semestinya dapat mematuhi aturan soal pembinaan kepada murid.

Guru diharapkan menjadi garda terdepan untuk memberi pendidikan, perlindungan, pengayoman, dan contoh yang baik di sekolah.

“Tidak hanya guru, seluruh staf di sekolah harus memberi contoh yang baik, karena anak-anak itu pandai meniru,” katanya.

Namun dengan kondisi saat ini, menurutnya masih ada guru yang menerapkan pola lama dalam mengajar, dan memandang bahwa ketegasan sedikit diperlukan agar murid tertib dan disiplin dalam belajar.

“Biasanya yang berusia 50 tahun ke atas masih menerapkan itu, tetapi enggak disamaratakan ya. Jelasnya tidak dibenarkan adanya kekerasan fisik, sebab hal itu juga diatur dalam undang-undang,” jelasnya.

Lebih lanjut, politikus yang akrab disapa AH itu menyebut, perlu evaluasi untuk melihat faktor apa yang mendasari terjadinya kekerasan di sekolah.

Hal itu pun harus dinilai dari perilaku guru di sekolah selama ini. Terutama mengetahui seperti apa karakternya sehari-hari, atau barangkali terkait dengan beban berat yang ditanggungnya.

“Dari sana kemudian ditarik benang merah untuk melihat apakah kekerasan itu dilakukan dengan sengaja dan berulang atau tidak,” lanjut dia.

Meski begitu, apapun alasannya, kekerasan tidak diperbolehkan apalagi di lingkungan sekolah, sebab keamanan dan kenyamanan murid dalam belajar harus diutamakan. Pemerintah memiliki tugas untuk menyediakan itu.

Maka dari itu, dinas terkait harus melakukan evaluasi total untuk memastikan kasus serupa tidak terjadi lagi.

Ia menuturkan, pemerintah dapat melakukan review pembelajaran hingga pengajar dalam satu semester.

“Apa karena faktor kurangnya pemahaman terhadap aturan yang terus berkembang mengikuti zaman dan keadaan peserta didik. Semuanya harus dievaluasi,” tuturnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version