bontangpost.id – Pandemi Covid-19 turut mendorong berbagai perubahan kebiasaan. Terlalu lama di rumah, membuat seseorang justru tak banyak bergerak. Tak heran berat badan seseorang justru naik karena kurang gerak dan banyak mengonsumsi camilan.
Survei The State of Snacking 2020 menemukan bahwa pandemi telah mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia akan konsumsi dan pembelian camilan. Lebih tinggi dari rata-rata global, ternyata 60 persen orang Indonesia lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya.
“Masyarakat Indonesia sendiri rata-rata mengkonsumsi 3x makanan ringan per hari, yang melebihi jumlah rata-rata global. Tak hanya itu, ngemil juga dianggap menjadi hal yang sangat penting selama pandemi atau 64 persen,” kata President Director Mondelēz Indonesia Prashant Peres, dalam konferensi pers virtual baru-baru ini.
Sebanyak 60 persen menyatakan bahwa jadwal ngemil mereka menjadi lebih tidak terencana dan berbeda setiap harinya. Data tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi makanan ringan untuk mencari kenyamanan di tahun ini sebanyak 71 persen , dibandingkan dengan data pada tahun lalu 64 persen.
Aktris dan juga seorang Ibu keluarga millenials Novita Angie, menilai camilan bisa menjadi sarana hiburan yang membangun kedekatan keluarga. Selama masa pandemi, kata dia, orang tua dituntut menjadi lebih kreatif, karena ruang gerak anggota keluarga menjadi terbatas, terutama anak-anak yang cepat bosan.
“Oleh karena itu, camilan bisa menjadi medium untuk menghibur, sekaligus juga untuk melengkapi momen kebersamaan keluarga,” tutur Novita.
Data juga mengungkapkan 8 dari 10 orang percaya bahwa cara menikmati camilan akan berubah selamanya, bahkan setelah pandemi berakhir. 69 persen responden percaya bahwa ngemil akan menjadi bagian dari kebiasaan baru (new normal). Bahkan, 3 dari 4 orang Indonesia memperkirakan tren ini akan terus berlanjut dan berencana untuk lebih memilih makan camilan sepanjang hari, dibandingkan makanan berat.
Survei kali ini juga mengungkap bahwa jumlah transaksi camilan secara online meningkat 33 persen, dibandingkan sebelum pandemi. Laou 75 persen merasa lebih aman dan nyaman dengan membeli camilan secara online. Dalam hal menemukan jenis camilan baru, media sosial menempati pilihan teratas dengan dipilih oleh 54 persen responden. (jawapos/kpg).
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post