LONDON – Formula Satu (F1) akan mengakhiri penggunaan model wanita yang berparade dan berdiri dengan papan nama driver di lintasan sebelum lomba grand prix digelar. Perubahan tersebut berlaku untuk semua seri lomba musim 2018.
Manajer Komersial F1 Sean Bratches mengatakan Rabu (31/1/2018), kebiasaan menggunakan para gadis cantik tidak berpengaruh pada brand value dan jelas bertentangan dengan norma sosial modern.
“Praktik mempekerjakan gadis grid telah menjadi menu pokok Formula 1 selama beberapa dekade. Kami tidak percaya bahwa praktik ini sesuai atau relevan dengan Formula 1 dan penggemarnya, tua, maupun muda di seluruh dunia,” tambahnya.
“Kami tidak percaya bahwa praktik ini sesuai atau relevan dengan Formula 1 dan penggemarnya, tua dan muda, di seluruh dunia,” tambahnya.
Formula 1 tidak memiliki seorang pembalap wanita di starting grid sejak tahun 1970an namun tetap melibatkan mereka di luar trek, baik sebagai ahli mesin dan mekanik, atau media dan pemasaran.
Dua dari 10 tim yang tampil di F1 pun memiliki pemimpin wanita, termasuk mantan juara Williams, dan manajemen Formula 1 pun memiliki sejumlah wanita di posisi kunci.
Penggunaan model wanita, meski tidak terlalu berpakaian minim seperti di masa lalu, semakin dikritik, apalagi sekarang berada di bawah kepemilikan perusahaan berbasis AS, setelah pengambilalihan Liberty Media tahun lalu.
Liberty, yang menggulingkan mantan supremo Bernie Ecclestone, telah berusaha membuat pre-race yang lebih banyak penekanan pada hiburan untuk penggemar dan promosi.
“Formula 1 tengah mempertimbangkan waktu yang digunakan oleh tim dan pembalap di grid sebelum balapan, sebagai salah satu perayaan, di mana para tamu dan penampil dapat menambah glamor Grand Prix.”
Dia menambahkan bahwa perubahan tersebut akan memungkinkan para promotor dan mitra untuk memamerkan negara dan produk mereka.
Ross Brawn, direktur pelaksana motorsport Formula 1 telah mengungkapkan bulan Desember 2017 bahwa penggunaan model wanita di grid sedang dalam pembahasan untuk ditiadakan musim ini dimulai di GP Australia pada 25 Maret 2018.
“Ada banyak orang yang menghormati tradisi gadis grid dan ada orang-orang yang merasa itu kuno, jadi kami coba membicarakanya,” katanya kepada BBC saat itu.
(sha/al/sindonews.com)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: