“Ini yang saya minta untuk diklarifikasi karena anak saya dinyatakan terindikasi kanker darah, padahal tidak,”
Darmaji, Ayah Achmad Adies Saputra
BONTANG – Rasa kecewa menyelimuti benak dari keluarga Darmaji. Bagaimana tidak, impian putra sulungnya untuk menjadi salah satu bagian tim pasukan pengibar bendera (paskibra) 17 Agustus nanti kandas.
Konon, jatuhnya Achmad Adies Saputra saat tahapan tes kesehatan. Kendati di seleksi sebelumnya namanya sempat nangkring di posisi keenam.
Sang ayah, Darmaji tidak tinggal diam lantas mencoba membawa buah hatinya kembali ke laboratorium sehari setelah pengumuman dan dinyatakan gagal. Ternyata hasilnya tidak seperti yang didengar yaitu leukositnya turun, melainkan masuk kategori normal dengan kadar 4.500 per milimeter kubik. “Ini yang saya minta untuk diklarifikasi karena anak saya dinyatakan terindikasi kanker darah, padahal tidak,” ujar Darmaji.
Ia meminta dua tuntutan kepada Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) untuk memberikan klarifikasi kepada media dan mendatangkan dokter laboratorium. Sayangnya pertemuan yang berlangsung kemarin (24/5) di salah satu ruang pertemuan Disporapar tidak mengakomodir tersebut.
“Padahal hanya satu tujuan saya yaitu membersihkan nama baik anak saya, mengklarifikasi kepada forum kepada media, dan menyatakan anak saya tidak terindikasi kanker darah,” geramnya.
Darmaji menyebut pihak Disporapar memberikan tawaran solusi untuk melakukan pemeriksaan ulang kembali. Tujuannya agar dapat memberikan surat keterangan sehat berdasarkan hasil pemeriksan tersebut. “Saya tidak tahu kapan itu waktunya,” singkatnya.
Menurutnya, gugurnya sang putranya menjadi anggota paskibra sudah tidak menjadi masalah. Bahkan, bilamana putranya dipanggil pun sudah tidak berminat dikarenakan sudah merasakan tidak nyaman. “Saya bangga kepada anak saya, sekarang pun dipanggil secara resmi menjadi anggota paskibra sudah tidak mau. Alasannya seandainya dipanggil otomatis ada teman saya yang digeser dari situ,” jelasnya.
Kendati demikian ia pun telah memaafkan pihak panitia seleksi paskibra. Namun karena informasi ini telah menyebar luas maka tuntutan untuk klarifikasi pun dinilai wajar.
“Saya tidak mempermasalahkan siapa yang menyebar tetapi ini harus diklarifikasi. Soalnya ini menyangkut data penting anak saya ke depan,” kata dia.
Terpisah, Kadisporapar Bambang Cipto Mulyono mengatakan pihak panitia seleksi sudah melakukan sesuai prosedur. Mulai dari tahapan seleksi di tiap sekolah, tes tertulis, hingga tes peraturan baris berbaris (PBB) oleh tim dari Polres, Kodim 0908/BTG, Denarhanud Rudal 002/Bontang, dan tim Disporapar sejak bulan Februari silam.
Adapun seleksi terakhir ialah medical check-up dari tim kesehatan. “Kami sudah melakukan sesuai prosedur yang ada,” kata Bambang.
Ia pun menyatakan seleksi ulang pun tidak bisa dilakukan. Bilamana Achmad Adies Saputra dipanggil secara otomatis akan menjadi cadangan.
Menurunya ia tidak bisa mengklarifikasi kepada media mengingat kejadian ini tidak pernah ia sebarkan sebelumnya. “Jadi ini menyebar karena ada tim dari Disporapar yang hanya bercerita ke rekannya, di situlah ini menyebar,” ucapnya.
Sementara untuk pemberian surat keterangan sehat pun tidak bisa dilakukan. Pasalnya ia bukanlah terdaftar sebagai tenaga kesehatan. “Nanti kalau saya beri otomatis salah, karena bukan kapasitas saya,” tukas Bambang. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: