bontangpost.id – RSUD Taman Husada Bontang telah membuka layanan cuci darah bagi pasien anak yang menderita gagal ginjal, di Ruang Hemodialisa.
Kini, pasien tak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk mendapat pengobatan secara rutin.
Kepala Ruangan Hemodialisa RSUD Taman Husada Bontang Salawati S Kep.NS mengatakan, metode yang digunakan dalam layanan cuci darah menggunakan mesin dialisis. Seperti ginjal buatan.
Namun, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi untuk mendapat layanan ini, yakni umur dan berat badan.
Semisal, pasien A yang berumur 13 tahun. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata berat badannya tak ideal atau belum memenuhi standar. Maka, pasien tersebut tak bisa mendapat layanan di RSUD Bontang.
“Saat ini kami sudah merawat pasien anak berumur 12 hingga 17 tahun. Umur mereka dan berat badan mereka memang cukup atau sesuai kualifikasi,” kata Salawati saat dikonfirmasi, Rabu (6/3/2024).
Dalam praktiknya, ia mengatakan, bagi anak-anak akan mendapat dua layanan unggul di hemodialisa, yakni layanan hemodialisis dan Continous Ambulatori Peritoneal Dialisis (CAPD) atau dialisis mandiri.
Menurutnya, pasien yang baru mendapat penanganan akan diberikan layanan hemodialisis terlebih dahulu. Tetapi, apabila pasien bersedia, maka akan diberikan layanan CAPD.
Kedua layanan ini telah tertanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Pemberian layanan CAPD tergantung persetujuan pasien dan keluarga. Kelebihan layanan ini bisa cuci darah dimana saja,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post