Tak Sekadar Membuang Waktu, Mancing Banyak Manfaatnya

Mancing jadi hobi, terutama laki-laki banyak menggeluti. Namun, perempuan ada juga yang suka. Bagi sebagian orang, memancing bukan sekadar mencari ikan, namun bisa jadi relaksasi dari segala aktivitas.

BIASANYA, memancing dilakukan di sungai, laut, atau kolam pemancingan. Selain hobi, beberapa orang memandang mancing adalah kegiatan mencari ketenangan dan menyatu dengan alam.

Namun, tidak sedikit orang menganggap hobi memancing sekadar membuang waktu. Bahkan, tak jarang seseorang yang sudah menghabiskan waktu berjam-jam atau berhari-hari memacing, tetap tidak mendapatkan ikan atau tangkapan sedikit.

“Yang harus diketahui ya, tujuan mancing itu enggak sekadar dapat ikan. Ada manfaat positif bagi kesehatan,” ungkap Zulkifli.

Diceritakannya, memancing ikan adalah proses relaksasi dari segala tekanan kerja dan segala masalah.

“Saya tipe pekerja yang jam kerjanya tidak jelas. Mobile, dan bertemu dengan orang-orang berbeda. Lelah di depan handphone yang bikin laporan, koordinasi sana-sini, terus waktu habis di jalan. Itu bikin penat lho. Saya kadang malam-malam itu bisa aja ke pinggir Sungai Mahakam bawa perlengkapan mancing, langsung mancing,” sambungnya.

Dari aktivitas itu, lanjut dia, ada manfaat yang diperoleh. “Yang tadinya pikiran lagi penat, terus stress, bisa berkurang. Apalagi kalau mancing kailnya sering disambar ikan,” ungkapnya sembari terkekeh.

Pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran tentunya sangat mungkin membuat kita menjadi bosan dan lelah.

“Soalnya kalau mancing situasi berbanding terbalik, sehingga mengurangi tingkat stres. Berada di situasi tenang, pikiran jadi rileks,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut pria yang akrab panggilan Ud, memancing akan menimbulkan bahagia. “Kalau dari dunia kesehatan katanya tanpa disadari itu tubuh mengeluarkan hormone dopamine. Kata dokter itu (hormone dopamine) berhubungan penguatan dan penghargaan pikiran serta pengolahan emosi. Saat memancing berarti bisa mengatur emosi,” ujar pria yang juga hobi touring.

Selain itu, sarana melatih sistem kardiovaskular saat melemparkan tali pancing, mengarungi sungai, atau berjalan ke tempat pemancingan.

“Secara enggak sadar sudah latihan kardiovaskular yang cukup. Mencari sungai tentunya harus melewati jurang atau jalan berbatu. Ada anggota tubuh yang terlibat. Otak ikut berputar dalam mencari tempat baru. Itu meningkatkan keseimbangan dan melatih otot,” tegasnya.

Mancing bagi Zulkifli, jadi penguat suasana hati terbaik. Membantu meningkatkan keterampilan. Dari menganalisis tempat untuk dikunjungi, atau mengatasi masalah yang muncul saat persiapan hingga proses memancing.

“Kita dituntut terampil dan pandai mengambil keputusan. Dari latihan memancing, bisa belajar bersabar dan pandai mengambil keputusan,” tegasnya.

Karena terbiasa mancing di sungai, rasanya beda dengan pemancing yang kerap menyusuri laut lepas.

“Itu beda lagi. Karena pasti butuh biaya, tenaga yang lumayan, terus waktunya pasti enggak sebentar. Biasanya sih memang tangkapannya oke-oke. Kalau saya biasa di sungai atau pedalaman hutan,” tandasnya. (dra)

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version